Salin Artikel

Perlawanan Amanda Terseret Kasus Penganiayaan D, Tegaskan Bukan Pembisik yang Picu Amarah Mario

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pencemaran nama baik dan fitnah oleh Mario Dandy Satrio (20) dan kawan-kawan masih terus diselidiki penyidik kepolisian daerah (Polda) Metro Jaya.

Pihak pelapor sekaligus korban, yakni Anastasia Pretya Amanda alias APA yang disebut-sebut sebagai pembisik itu pun menjalani pemeriksaan awal pada Senin (27/3/2023).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB itu, Amanda didampingi ibundanya, Opy Dewi (50) dan kuasa hukumnya, Enita Edyalaksmita.

Oleh penyidik, Amanda dicecar 13 pertanyaan berkait kronologi pencemaran nama baik oleh Mario Dandy dan AG yang dia rasakan.

"Pemeriksaannya seperti biasa ya, jadi ditanya apa pencemaran nama baik dan fitnah yang dirasakan oleh kita dan melalui berita di mana saja. Kemudian berkaitan dengan BAP yang di Polres Metro Jakarta Selatan," kata Enita, Senin.

 

Hanya Mario dan AG

Dalam pemeriksaan kali ini, Enita pun menegaskan bahwa pihak yang dilaporkan adalah Mario Dandy dan AG (15). Sebab, keduanya menyebut Amanda sebagai pembisik yang berujung terjadinya penganiayaan D (17).

Menurut Enita, masing-masing kuasa hukum Mario Dandy dan AG lalu menyampaikan secara luas keterangan soal dugaan pembisik tersebut.

"Jadi yang kami lihat di situ, sebenarnya AGH sama MDS melalui kuasa hukumnya berkoar-koar melalui media, menyudutkan bahwa seolah-olah Amanda sudah terbukti sebagai pembisik," ungkap Enita.

"Kuasa hukum keduanya bilang ini kan berdasarkan BAP klien. Kan enggak bisa gitu, kalau BAP-nya bohong gimana," sambungnya.

Di sisi lain, Enita menegaskan bahwa pihaknya tidak melaporkan Shane Lukas (19). Sebab, teman Mario Dandy itu maupun kuasa hukumnya, belum pernah menyebut Amanda sebagai pembisik.

"Jadi untuk Shane Lukas tidak. Shane dengan kuasa hukumnya tidak pernah mem-blow up di media dan berbicara mengenai Amanda sebagai pembisik. Tidak ada," ungkap Enita.

 

Tegaskan Amanda tak terlibat

Ibunda Amanda, Opy Dewi menegaskan bahwa putrinya sama sekali tidak mengetahui dan terlibat dalam perkara penganiayaan berat berencana oleh Mario Dandy terhadap D.

Opy menerangkan, Amanda memang sempat menjalin hubungan asmara dengan Mario dan telah berakhir pada 2022 lalu.

Setelah itu, Amanda tak pernah mencampuri urusan Mario Dandy dengan kekasih barunya, yakni AG (15). Amanda juga sama sekali tak mengenal AG.

Dalam pertemuan dengan Mario Dandy pada akhir Januari 2023 lalu, Amanda juga tak sedikit pun menyinggung atau membicarakan soal AG.

"Sebetulnya putusnya ya itu biasa ya, namanya anak muda, putus pacaran biasa. Ketidakcocokkan saja," kata Opy.

"Dengan AG pun tidak saling mengenal. Tidak sama sekali. Tidak mention satu kata pun dia (soal AG)," sambung dia.

Atas dasar itu, Opy pun mengaku heran ketika mengetahui bahwa ikut disebut-sebut oleh Mario Dandy dalam perkara penganiayaan D.

Pasalnya, Amanda tak memiliki masalah pribadi ataupun dendam terhadap Mario Dandy maupun AG, sampai akhirnya sang anak disebut sebagai "pembisik".

"Kalau masalah dendam, enggak. Buktinya pada tanggal 30 Januari, Amanda masih mau menerima MDS datang ke tempat kumpul Amanda. Hanya teman biasa," tutur Opy.

 

Hadirkan 3 saksi penguat fitnah

Enita menambahkan bahwa setelah pemeriksaan terhadap Amanda, penyidik juga akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi pelapor.

Dia pun mengaku sudah menyetorkan tiga nama sebagai saksi untuk menegaskan bahwa kliennya tidak terlibat, dan keterangan pihak terlapor merupakan perbuatan fitnah.

"Yang kami sampaikan ada tiga orang ya. Jadi proses nanti mungkin. Ada dari keluarga, tantenya Amanda, dan teman yang ada kaitannya langsung," ungkap Enita.

Kendati demikian, belum diketahui secara pasti kapan pemeriksaan terhadap saksi-saksi tersebut bakal dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa penyidik masih akan menganalisis terlebih dahulu keterangan Amanda dalam pemeriksaan.

"Ini merupakan salah satu dari beberapa alat bukti yang ditentukan dalam KUHAP, yaitu berupa keterangan. Keterangan ini tentunya nanti akan kami analisis," kata Trunoyudo.

 

Laporkan pencemaran nama baik

Untuk diketahui, Amanda melaporkan Mario Dandy dan AG ke Polda Metro Jaya pada 14 Maret 2023 usai disebut sebagai pembisik.

Mario dan AG dilaporkan dengan Pasal 310 dan atau Pasal 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Amanda.

Laporan itu pun teregistrasi dengan nomor LP/B/1376/III/SPKT/POLDA METRO JAYA dan ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Adapun D dianiaya Mario pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario disebut marah karena mendengar kabar dari Amanda yang menyebut AG, kekasihnya, mendapat perlakuan tidak baik dari korban.

Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas. Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma.

Shane dan AG ada di TKP saat penganiayaan berlangsung. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, AG dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih di bawah umur. AG telah menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Ketiganya diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/28/09045641/perlawanan-amanda-terseret-kasus-penganiayaan-d-tegaskan-bukan-pembisik

Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke