Salin Artikel

Saat Perang Sarung Antara Dua Kelompok Pemuda di Palmerah Berujung Maut

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok pemuda terlibat aksi perang sarung menjelang waktu sahur di kawasan Pasar Gili, Palmerah, Jakarta Barat, pada Kamis (23/3/2023) lalu.

Perang sarung tersebut berujung maut usai seorang pria berinisial MJ (29) tewas terkena sabetan benda tajam di bagian bawah ketiaknya hingga tewas di tempat.

Dilansir dari TribunJakarta.com, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, motif pembacokan adalah pelaku yang tidak terima karena ditangkap oleh korban saat bentrokan.

"Saat kejadian korban mencoba menangkap pelaku L alias Keling. Kemudian datang pelaku U alias Ubay langsung menyabet korban dengan celurit," kata Syahduddi saat memberikan keterangan di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (28/3/2023).

"Korban mengalami luka pada bagian bawah ketiak, dan langsung meninggal dunia di tempat," lanjutnya.

L dan U, kata Syahduddi, memiliki peran yang berbeda. Pelaku U merupakan eksekutor pembacokan. Sedangkan pelaku L sekadar terlibat dalam aksi tawuran.

Adapun pelaku L, lanjut Syahduddi, masih masuk dalam kategori anak di bawah umur karena masih berusia 18 tahun.

"Pada saat korban mengejar pelaku inisial U berupaya untuk menangkap. Namun korban sempat terhalau oleh rekan inisial U, yakni L yang menyabet korban dengan paralon berbentuk celurit tapi berhasil ditangkis korban," urai Syahduddi.

Melihat MJ yang kala itu dalam kondisi yang lengah, U langsung menyerangnya dengan celurit hingga. Akibat pembacokan tersebut, korban mengalami luka pada bagian bawah ketiak.

Setelah memeriksa delapan saksi, penyidik langsung mencari keberadaan pelaku. Syahduddi berujar, pihaknya berhasil menangkap kedua pelaku di dua lokasi yang berbeda.

"Tim Opsnal gabungan Jatanras dan Resmob Polresto Jakbar mengamankan pelaku inisial L di kawasan Bogor, Jawa Barat. Untuk pelaku utama bersembunyi di Apartemen Puri Orcad Cengkareng, Jakarta Barat milik rekan wanitanya," jelas Syahduddi.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 170 Ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Korban sosok yang pendiam

MJ, korban tewas saat terjadi tawuran antarwarga di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, dikenal sebagai sosok yang tertutup dan pendiam.

Hal ini diungkapkan ibunda MJ, Diana Lian (56) saat ditemui Kompas.com di kediamannya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Dia anaknya enggak banyak ngomong, tertutup. Saya juga enggak tahu kalau dia ikut tawuran. Biasanya dia tidur, paling main sebentar," kata Diana, Jumat (24/3/2023).

Diana sendiri tak menyangka, bahwa MJ menjadi korban pembacokan dalam insiden tersebut. Diana tengah tertidur, kala mendengar MJ terluka dan dibawa rumah sakit.

"Kaget juga saya, setiap ada yang tawuran saya selalu maju nyariin dia (MJ), karena dia orangnya itu senang melihat. Makanya saya cari.

Kemarin saya enggak tahu, karena saya tidur capek saya kan kerja juga," paparnya.
Diana menyebut, tawuran yang menewaskan MJ diduga terjadi antara kelompok yang disebut lelang dan warga jembatan gantung.

Ibu lima anak ini berkata tak tahu awal mula tawuran terjadi. Dia bahkan tidak mengetahui, bagaimana bisa anaknya terlibat dalam aksi tersebut.

"Pas dikabarin saya langsung jalan ke rumah sakit, saya bingung 'Ya Allah bagaimana ini?'. Enggak ada kendaraan, malam kan," kata Diana sambil mengingat kejadian malam itu.

Akhirnya, dia bersama keponakannya berangkat menuju Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat. Di rumah sakit inilah, MJ dinyatakan telah meninggal dunia.

"Pas saya masuk rumah sakit, kata dokter 'anak ibu sudah enggak ada.' Semaput saya Ya Allah," ucapnya.

Jenazah MJ telah dimakamkan di tempat pemakaman milik keluarganya di wilayah Bogor, Jawa Barat pada Kamis (23/3/2023).

(Penulis: Zintan Prihatini, Wahyu Septiana (TribunJakarta.com) | Editor: Irfan Maullana, Acos aka Abdul Qodir (TribunJakarta.com))

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/28/18513791/saat-perang-sarung-antara-dua-kelompok-pemuda-di-palmerah-berujung-maut

Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke