JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan putaran balik (U-turn) di Jalan Pangeran Antasari mendapat protes dari warga.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (30/3/2023), banyak warga sekitar yang melakukan aksi unjuk rasa menolak penutupan U-turn itu.
Warga ramai-ramai mengerumuni petugas yang tengah mengerjakan penutupan U-turn, tepatnya di simpang H. Naim II dan H. Naim III.
"Buka pembatas jalannya, menyusahkan masyarakat sekitar," sahut seorang warga.
"Jangan gini dong, Pak. Ini malah jadi biang macet kalo ditutup. Kasihan anak-anak sekolah, karena lewat perempatan ini," timpal warga yang lain.
Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menghimbau warga untuk tidak turun ke jalan dan melakukan aksi unjuk rasa.
Seno menilai aksi tersebut justru memperparah keadaan dan menyebabkan situasi semakin panas.
"Tolong bapak dan ibu sekalian untuk tidak memasuki bahu jalan. Biarkan dulu ini ditutup, nanti kan bisa tahu dampaknya seperti apa. Bisa kami evaluasi kalau memang merugikan," kata Seno di lokasi.
Total, sebanyak 27 u-turn di Jakarta akan ditutup oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai upaya mengatasi kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kasdishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penutupan putaran balik itu rencananya dilakukan pada Juni 2023.
"Paling lambat itu bulan Juni 2023. Iya ada kajian dan evaluasi pasti. Hasil kajian kami lakukan simulasi menggunakan software transportasi. Kemudian kita implementasikan," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Hingga berita ini ditayangkan, warga masih berkerumun di persimpangan jalan. Warga ingin pembatas jalan yang menutup u-turn dibongkar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/30/14224671/datangi-petugas-yang-tutup-u-turn-di-jalan-antasari-warga-buka-pembatas