Salin Artikel

DLH DKI Putuskan Fokus Bangun RDF Plant Ketimbang ITF, Ini Alasannya

Keduanya diketahui merupakan program penanganan penumpukan sampah di Ibu Kota.

"Diputuskannya fokus ke (pembangunan) RDF daripada ITF, iya," ungkap Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Menurut Asep, terdapat beberapa alasan mengapa DLH DKI lebih fokus membangun RDF plant baru.

Salah satunya adalah DLH DKI Jakarta disebut mampu membangun RDF Plant di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, dalam waktu 1,5 tahun.

RDF plant juga disebut bisa memproduksi bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda (RDF) yang diolah dari sampah.

Kata Asep, selain pabrik semen, produk olahan itu juga bisa dibeli oleh PLN.

"Secara tidak langsung, operasional dari proses itu bisa dibiayai sendiri, tidak membebani Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta," urainya.

Alasan lain, Asep melanjutkan, yakni biaya pembangunan RDF plant tergolong tidak mahal.

Kemudian, biaya investasi kepada RDF plant juga disebut tidak terlalu besar.

"Melihat hal tersebut, akhirnya Pemprov DKI melalui DLH DKI mencoba lagi mengembangkan RDF tersebut di lokasi lain," ucap Asep.

Untuk diketahui, kapasitas pengolahan sampah di RDF plant di Bantargebang itu adalah 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru.

RDF tersebut bisa menghasilkan 700-750 ton bahan bakar pabrik per hari.

Di satu sisi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sejatinya telah menerima penyertaan modal daerah (PMD) untuk membangun ITF di Sunter, Jakarta Utara.

PMD yang dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta tahun anggaran 2023 itu sebesar Rp 577 miliar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/27/21282541/dlh-dki-putuskan-fokus-bangun-rdf-plant-ketimbang-itf-ini-alasannya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Megapolitan
Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Usai Dilantik, Kadis Bina Marga DKI Heru Suwondo Tancap Gas Benahi Jalan Rusak

Usai Dilantik, Kadis Bina Marga DKI Heru Suwondo Tancap Gas Benahi Jalan Rusak

Megapolitan
Heru Budi Bakal Bantu Ajukan Wisma Atlet jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Heru Budi Bakal Bantu Ajukan Wisma Atlet jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Pengendara Motor Kecelakaan di Jalan MT Haryono, Ponselnya Malah Dicuri Penolong

Pengendara Motor Kecelakaan di Jalan MT Haryono, Ponselnya Malah Dicuri Penolong

Megapolitan
Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Aliran Kali Sasak Ciputat Ditemukan Tewas

Pegawai Rumah Makan yang Tenggelam di Aliran Kali Sasak Ciputat Ditemukan Tewas

Megapolitan
Pihak UI Telusuri Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Bus Kuning

Pihak UI Telusuri Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Pelaku Judi Sabung Ayam di Bekasi

Polisi Tangkap Dua Pelaku Judi Sabung Ayam di Bekasi

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok, Karyawan Tak Berkutik Ditodong Celurit dan Senpi

Minimarket di Bekasi Dirampok, Karyawan Tak Berkutik Ditodong Celurit dan Senpi

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dipenjara akibat Penganiayaan, Alung Malah Bunuh dan Rekayasa Kematian Pacarnya di Bogor

Tak Kapok Pernah Dipenjara akibat Penganiayaan, Alung Malah Bunuh dan Rekayasa Kematian Pacarnya di Bogor

Megapolitan
Alung Tidur Samping Jenazah Kekasihnya yang Dia Bekap hingga Tewas di Bogor

Alung Tidur Samping Jenazah Kekasihnya yang Dia Bekap hingga Tewas di Bogor

Megapolitan
Tak Ingin Tragedi 2019 Terulang, Eks Anggota PPK Cipayung Berharap Petugas Pemilu 2024 Diperbanyak

Tak Ingin Tragedi 2019 Terulang, Eks Anggota PPK Cipayung Berharap Petugas Pemilu 2024 Diperbanyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke