Hal itu diungkapkan Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman setelah meninjau gunungan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka pada Rabu (31/5/2023).
"Gunungan sampah itu kami perkirakan ada sekitar..., kalau dihitung dengan (kapasitas) tronton, ada 30 tronton," kata Abdul saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).
Abdul mengungkapkan, gunungan sampah itu muncul diduga karena ada sampah-sampah yang berasal dari luar lingkungan pasar.
Padahal, TPS itu mestinya hanya untuk menampung sampah dari pedagang Pasar Kemiri Muka dan enam RW di sekitar pasar, yakni RW 10, RW 16, RW 06, RW 13, RW 07, dan RW 15.
"Ini disinyalir ada sampah-sampah yang dari luar dibuang ke situ, bukan sesuai komitmen awal. Entah itu buangnya malam atau kapan," kata Abdul.
Selain itu, masalah sampah longsor di TPA Cipayung menyebabkan petugas DLHK tak optimal mengangkut sampah di TPS Pasar Kemiri Muka. Sebab, petugas DLHK fokus menangani persoalan sampah di TPA Cipayung terlebih dahulu.
Kendati demikian, Abdul mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengangkut sebagian sampah yang menggunung dengan menggunakan 14 tronton.
"Kemarin sudah kami angkat sekitar 14 tronton. Jadi kondisinya sekarang sudah diangkut sebagian," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, gunungan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka, Depok, telah banyak berkurang.
Di lahan seluas 200 meter persegi itu, awalnya terdapat gunungan sampah setinggi 5 meter.
Sementara itu, berdasarkan pantauan pada Rabu (31/5/2023), tersisa gunungan sampah sekitar 3 meter di pojok TPS.
Sampah yang semula berserakan di jalan dekat TPS pun telah dibersihkan. Karena itu, jalan yang awalnya becek juga telah kering.
Perubahan ini terjadi setelah pedagang memprotes penanganan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka.
Pedagang sempat mengultimatum akan melakukan demo jika tidak ada tindakan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok dalam waktu tiga hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/02/15570081/dlhk-gunungan-sampah-di-tps-pasar-kemiri-muka-setara-kapasitas-30-tronton
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.