Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fengshui, Bangkitkan Potensi Kehidupan

Kompas.com - 23/01/2008, 22:05 WIB

AIR adalah sumber kehidupan. Bukan hanya untuk mencuci dan minum, nenek-moyang kita juga menjadikan air sebagai jalur transportasi utama. Hal itu mendorong orang cenderung mendirikan rumah di sepanjang aliran sungai. Depan menghadap ke air, bagian belakang dengan pemandangan gunung.
 
“Gunung di belakang rumah berfungsi melindungi dari terpaan angin ribut, lalu melemahkan dan mengarahkannya menjadi angin yang bertiup perlahan, sekaligus menghimpun energi untuk kemakmuran dan kesehatan anggota keluarga. Gunung berhubungan erat dengan angina, dapat disamakan dengan angin (feng) dan air (shui). Demikianlah asal muasal sebutan fengshui,” papar Xiangyi, praktisi fengshui yang berpraktik di daerah Pluit, Jakarta Utara.

Pandangan tentang belakang gunung depan air adalah sistem terbaik fengshui yang terus bergulir hingga kini. Pendapat itu membuat orang yang tidak mengetahui asal usul fengshui, mengira kondisi itu merupakan sistem yang paling baik.

Padahal, katanya, perkiraan itu tak selamanya benar. Rumah yang di depannya ada air, saat ini tidak lebih efisien dan strategis dibandingkan dengan rumah yang di depannya terdapat jalan raya. Sebab, transportasi tidak lagi dititikberatkan pada aliran air, tetapi jalan darat.
 
Fengshui berhubungan erat dengan lingkungan. Penataan ruang yang baik membuat fengshui suatu tempat menjadi baik. Ia sependapat dengan orang yang mengatakan fengshui adalah seni menata ruang.

Fengshui dan hongsui sebenarnya sama, bedanya terletak pada dialeknya. Fengshui dari dialek Mandarin, hongsui dialek Hokkian. Secara harafiah, feng atau hong berarti angin, dan shui atau sui berarti air, jadi fengshui atau hongsui adalah angin dan air.

Para ahli zaman dulu menyebut fengshui sebagai kanyu (dibaca kanyi). Kan mengamati, sedangkan yu poros roda kehidupan. Kanyu berarti ilmu mengamati roda kehidupan dari porosnya, sehingga segala sesuatu sangat jelas adanya.
Pada masa akhir Dinasti Ming, menjelang awal Dinasti Qing, seorang master fengshui mengubah istilah kanyu menjadi istilah fengshui.

Fengshui Xuankong
Fengshui adalah sesuatu yang ilmiah dan bisa dipelajari oleh siapa saja. Ilmu ini sangat sederhana, asalkan Anda mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Anda pun bisa terbengong-bengong oleh ketepatannya.

Fengshui menjadi ruwet karena banyaknya teori dan aliran, apalagi ada yang mengunakan cara aneh, membuat ilmu ini terselubung selimut misteri. Orang awam cenderung mengangap fengshui sebagai ilmu supranatural.

Dari sekian banyak aliran yang ada, menurut pengalaman Xiangyi, aliran xuankong memiliki ketepatan hitungan paling tinggi. Aliran ini pulalah yang dipraktikkannya pada pasien. Perhitungannya menyerupai perhitungan matematika dengan keterkaitan hukum-hukum keilmuan yang jelas, lepas dari campur tangan kekuatan mental seseorang.

Karena akurasinya yang sangat tinggi, sejak dulu ahli bidang ini sangat berhati-hati dalam menerima murid. Persyaratannya pun sangat tinggi. “Bahkan, dalam perkembangannya, ilmu ini hanya diturunkan kepada anak laki-laki pertama,” katanya.

Aliran ini diperkenalkan oleh Shenzhuren, pada masa awal Dinasti Qing. Kemudian, ajarannya disebarluaskan oleh murid-muridnya, meski kunci-kunci penting tetap dipegang oleh beberapa orang, termasuk kakek Xiangyi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com