Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua PSK Tewas, Aktivis Kemanusiaan Protes

Kompas.com - 13/02/2008, 08:53 WIB

KEDIRI, RABU - 200 Aktivis kemanusiaan di Kediri, Jawa Timur, Rabu turun ke jalan untuk memprotes tindakan represif polisi yang mengakibatkan dua pekerja seks komersial (PSK) tewas.

"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kami terhadap meninggalnya dua perempuan yang sedang berjuang di tengah himpitan ekonomi," kata koordinator aksi, Munasir Huda.

Ia menyatakan, tindakan polisi dalam operasi penertiban di Lokalisasi Tambi, Kandangan, Kabupaten Kediri, Selasa (12/2) lalu dianggap melanggar HAM.

Selain itu operasi penertiban yang dilakukan oleh Satuan Samapta Polres Kediri yang dipimpin Kepala Pembinaan Operasional Iptu Mansur itu sebagai tindakan yang menyalahi prosedur.

Kedatangan 20 personel polisi ke tempat itu bertujuan untuk menertibkan minuman keras, namun ternyata malah merazia para PSK yang menghuni Lokalisasi Tambi.

"Oleh sebab itu kami juga mendesak anggota dewan segera memanggil polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah menewaskan warga sipil," kata koordinator LSM yang tergabung dalam Forum Solidaritas Tragedi Tambi itu.

Aksi itu sendiri dimulai dari depan gedung Bhagawanta Bari di Jalan Pamenang, kemudian dilanjutkan dengan "long march" menuju gedung DPRD Kabupaten Kediri di Jalan A Yani.

Para aktivis yang menggelar aksi itu di antaranya, Aliansi Pembelaan Hak Rakyat untuk Keadilan (Alha Raka), Suara Nurani (Suar), para waria, dan Teater Sudra Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri.

Sebelumnya sejumlah LSM menyesalkan kematian dua penghuni Lokalisasi Tambi, Siti Sudartik atau Atik (37) dan Marita Dwi Anggraeni atau Dwi (32), yang terseret arus Sungai Konto saat menghindari kejaran personel Polres Kediri berpakaian lengkap itu.

Kedua perempuan ini bermaksud mengamankan diri ke desa seberang sebelum jasad mereka ditemukan mengapung sekitar tiga kilometer dari lokasi terseretnya kedua perempuan nahas di sungai yang menjadi aliran lahar Gunung Kelud itu.

Sementara itu jenazah kedua perempuan asal Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang itu sudah diambil pihak keluarganya masing-masing dari Puskesmas Kandangan, Selasa malam tanpa melalui proses otopsi.(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com