Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK Diduga Hanya Dimanfaatkan

Kompas.com - 14/02/2008, 19:38 WIB

JAKARTA, KAMIS - Organisasi Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan (PSK) yang mengelola dana senilai Rp 100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) untuk kegiatan sosial, merupakan organisasi tidak berkegiatan alias organisasi bodong. Menurut temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), PSK hanya merupakan alat bagi Bank Indonesia (BI) untuk menutupi penyimpangan penggunaan dana tersebut.

Staff Badan Pekerja ICW, Adnan Topan Husodo mengatakan, pihaknya menemukan beberapa dokumen baru yang membuktikan bahwa dana senilai Rp 100 miliar itu tidak digunakan sesuai tujuannya. "Dalam dokumen yang kami temukan sebenarnya program itu tidak pernah ada. Dokumen yang kita punya menjelaskan bahwa penggunaan dana Rp 100 miliar sudah terjadi sebelum PSK dibentuk. Dari kacamata kita, sebenarnya uang Rp 100 miliar yang dikeluarkan dari YPPI itu merupakan anggaran yang sudah dikeluarkan sebelum terjadinya rapat Dewan Gubernur pada 3 Juni 2003 sampai seterusnya. PSK hanya cover up. Penggunaan dana Rp 100 miliar untuk modal ini kayak main-main saja. Bisa dikatakan PSK tidak berkegiatan," ujar Adnan dalam konferensi di press room, Gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/2).

Berdasar dokumen temuan ICW tersebut, terungkap ada permintaan uang sebesar Rp 13,5 miliar dari Oey Hoey Tiong kepada Aulia Pohan dan Maman H Sumantri. Dan, ada surat permohonan penggantian biaya sebesar Rp 8,5 miliar yang telah digunakan sebelumnya.

Surat permohonan penggantian biaya tersebut, tertanggal 23 Mei 2003 dari Iwan Ridwan Prawiranata kepada Gubernur BI Syahril Sabirin.

"Jadi, sebenarnya uang 100 miliar itu sudah digunakan sebelum PSK dibentuk. Terbukti dengan surat reimburst ini," lanjut Adnan.

Adnan menambahkan, dokumen yang ditemukan juga membuktikan bahwa Kejaksaan Agung merupakan salah satu stakeholders BI, jika dilihat dari kacamata BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com