Kepulauan Seribu Nikmati Layanan Listrik Prabayar

UNTUNG JAWA, KAMIS - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Kamis (13/3), meresmikan pengoperasian kabel listrik bawah laut PLN di Kepulauan Seribu, Jakarta. Layanan listrik tersebut dinikmati dengan sistem prabayar.

Menurut Kabag Humas Kabupaten Kepri, Purwoto, tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Untung Jawa, Kelurahan Pulau Tidung, dan Kelurahan Pulau Pari--yang mencakup Pulau Pari dan Pulau Lancang.

Sebelumnya, beberapa dari 110 pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu (Kepri) hanya dialiri listrik tenaga diesel atau genset. Karena terbatasnya kemampuan genset, listrik pun hanya menyala pukul sejak 17.00 hingga 06.00 esok harinya.

Kabel listrik bawah laut sepanjang 40,5 km ini merupakan yang pertama di Indonesia. Di wilayah Kepulauan Seribu, kabel tersebut terhubung dari Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, ke Pulau Tidung Kecil, Tidung Besar, Pari, Lancang Besar, Lancang Kecil, Untung Jawa, dan Payung.

Untuk pertama kalinya pula, PLN menggunakan sistem prabayar untuk layanan listrik tersebut. PLN menyediakan voucher senilai Rp20.000 dan Rp50.000 untuk para pelanggan.

"Kalau biayanya sudah melebihi nilai voucher, maka listriknya putus sendiri. Mati sendiri. Jadi, masyarakat diharapkan dapat menghemat listrik," kata Direktur PLN Persero Fahmi Mochtar dalam sambutannya di acara peresmian tersebut.

Layanan listrik itu sebetulnya dimulai pada 26 Januari 2008. Namun, karena ada kerusakan pada kabel bawah laut, layanan itu ditunda. Pelanggan di Pulau Untung Jawa mengaku, mereka umumnya mulai menikmati saluran listrik PLN itu pekan lalu.

Purwoto mengatakan, saat ini baru 300 rumah yang melanggani listrik PLN. Jumlah ini memang belum dapat mencakup seluruh penduduk, khususnya tiga kelurahan tadi.

Kabupaten Kepulauan Seribu, menurut Purwoto, terdiri atas 20.000 jiwa. Di Pulau Tidung, jumlah penduduk kurang lebih 4.000 jiwa, di Kelurahan Pari 3.000 jiwa, dan di Pulau Untung Jawa 2.000 jiwa.

Purwoto menambahkan, pihaknya menargetkan nantinya listrik dapat dinikmati oleh 1.500 KK di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan maupun Kepulauan Seribu Utara. (LHW)