Hotel-Hotel Bandung Dipadati Pengunjung

BANDUNG, SENIN - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Jawa Barat tidak mengurangi tingkat okupansi sejumlah hotel di Kota Bandung. Beberapa hotel justru mengalami peningkatan tingkat hunian sekitar 10 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Barat Herman Mochtar , Minggu (13/4) di Bandung mengatakan, pilkada tidak menurunkan jumlah hunian hotel-hotel di Jawa Barat. Kebanyakan penghuni hotel adalah wisatawan domestik dari luar kota Bandung. Justru karena mereka bukan warga Jawa Barat, maka pilkada tidak terlalu mereka risaukan, kata Herman.

Menurut Herman, akhir pekan ini, tingkat okupansi dari 37 hotel berbintang dan sekitar 800 hotel melati di seluruh Jawa Barat justru meningkat sekitar 10 persen dari tingkat okupansi bulan lalu 55 persen kemudian naik menjadi 65 persen. Kenaikan tingkat hunian ini dipengaruhi masuknya wisatawan dari luar negeri, ungkapnya.

Herman mengungkapkan, perbandingan antara wisatawan lokal dan mancanegara, yaitu 70 persen wisatawan dalam negeri dan 30 persen wisatawan asing. "Hal ini patut kami banggakan. Kami berharap, sosialisasi dan promosi Visit Indonesian Year 2008 di luar negeri lebih gencar, sehingga kunjungan wisatawan asing meningkat," ucap Herman.

Terkait kedatangan wisatawan mancanegara di Kota Bandung, Wali Kota Bandung Dada Rosada beberapa waktu lalu mengatakan, target kedatangan wisatawan mancanegara tahun 2008 di Kota Bandung sebanyak dua juta wisatawan. Menurut Dada, dalam tiga tahun terakhir, pendapatan asli daerah Kota Bandung dari sektor wisata mencapai Rp 50 miliar.

Bawa berkah

Humas Aston Bandung Hotel dan Residence Diah Suhandi mengatakan, meski tidak berpengaruh besar, pelaksanaan pilkada di Jawa Barat ikut menaikkan okupansi hotel dari minggu lalu seb esar 80 persen menjadi 92 persen akhir pekan ini. Dengan total jumlah kamar sebanyak 161 kamar, maka penghuni hotel naik dari sekitar 129 orang menjadi 148 orang.

"Orang tetap saja pengen liburan di Bandung, terutama pengunjung dari Jakarta. Selain itu, kami juga kedatangan sejumlah kru stasiun televisi yang hendak meliput pilkada Jawa Barat," ujar Diah.

Menurut Diah, dengan sistem jam kerja yang berbeda-beda, sekitar 110 karyawan Hotel Aston tetap dapat yang merupakan warga penduduk Jawa Barat tetap dapat melakukan pencoblosan tanpa mengganggu aktivitas kerja mereka.

"Kami memiki tiga jam kerja, yaitu pukul 11.00 siang hingga pukul 19.00 malam, pukul 19.00 hingga pukul 23.00, dan pukul 23.00 hingga pukul 07.00. Karena pembagian ini, maka semua karyawan dapat mencoblos dengan menyesuaikan jadwal kerja mereka," kata Diah.(A01)