Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efiliani: Saya Bukan PSK

Kompas.com - 20/04/2008, 20:02 WIB

JAKARTA, MINGGU- Efielian Yonata, wanita yang digiring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama anggota Komisi IV DPR RI Al Amin Nur Nasution, membantah pemberitaan di berbagai media massa yang menyebut dirinya adalah seorang Pekerja Seks Komersil (PSK). Hal ini ia jelaskan saat menggelar jumpa pers terkait penangkapannya, Minggu (20/4) siang, di Restoran Padang Bundo Sati, Jakarta.

"Saya ini Efielian Yonata. Saya ini mahasiswi Universitas Pakuan Bogor. Saya bukan PSK. Itu fitnah dan tolong teman-teman wartawan meluruskan," kata mahasiswi semester empat Fakultas Ekonomi yang akrab dipanggil Efil ini. Saat menggelar jumpa pers, Efil datang bersama neneknya, Hj Agustinah, kuasa hukumnya Ahmad Yani, dan teman dekatnya, Arya, yang juga ditangkap KPK di Hotel Ritz Carlton, Rabu 9 April lalu.

Dengan mata berkaca-kaca, Efil menjelaskan bahwa dirinya tidak mengenal Amin. Wanita berusia 20 tahun ini mengaku baru pertama kali bertemu Amin di Jakarta dan dikenalkan oleh Arya, teman yang baru sebulan ia kenal di kampung halamannya, Bogor. "Saya nggak kenal dengan Pak Amin. Saya baru sekali bertemu dia dan dikenalkan teman saya, Arya. Saya sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kasus yang menimpa Pak Amin," kata Efil.

Kepada wartawan, Efil menjelaskan bahwa dirinya pada Selasa (8/4) atau sehari sebelum ditangkap, ia diajak liburan oleh Arya ke Jakarta. Ia pun lalu berangkat ke Jakarta diantar temannya seusai mengikuti ujian di kampus. "Saya tiba di Jakarta sekitar jam 7 malam. Terus ketemu Arya di rumah makan Padang," kata Efil.

Rumah makan yang dimaksud Efil itu adalah Rumah Makan Sari Bundo di Jl Juanda dekat Istana Merdeka. Saat itu Arya sudah menunggu bersama Amin.

Sebenarnya, Efil dan Arya hendak jalan berdua, namun batal karena diminta menemani Amin ke klub malam di Hotel Ritz Carlton. "Kita bahkan punya pikiran mau nonton film dan ke Hotel Four Season (Jl Dukuh Atas Jakarta). Tapi saya tidak enak dengan Pak Amin yang malam itu memang minta ditemani. Lalu saya ajak Efil dan kami berangkat sama-sama ke klub malam di Ritz Carlton. Sekedar jalan-jalan saja, hang out bareng," kata Arya.

Pemuda yang mengaku aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini mengatakan bahwa Efil tidak mengenal Amin. Sementara hubungannya dengan Amin adalah sebagai kawan yang aktif di organisasi. "Saya sudah kenal lama, dan saya juga kenal dan sering ngobrol dengan mba Kristina (istri Amin). Bahkan saya pernah cerita dengan mba Kristina kalau saya lagi dekat dengan cewek yang mana cewek itu ya Efil ini," kata Arya seraya menunjuk ke arah Efil.

Saat di klub malam itu, Arya, Efil, dan Amin duduk satu meja. Kepada wartawan ia mengaku tidak melihat Amin bertemu dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bintan Kepulauan Riau, Azirwan. "Namanya klub, jadi waktu itu gelap, saya tidak ada lihat Pak Amin bertemu dengan Sekda (Azirwan) itu. Karena kita memang duduk tidak satu table (meja)," katanya.

Sekitar pukul 1.00 WIB, ketiganya memutuskan untuk pulang. Saat itulah ketiganya diciduk oleh KPK sekeluar dari lift di lantai dasar (basement). Efil dan Arya membantah dirinya ditangkap KPK saat di kamar hotel. "Kami tidak ditangkap di kamar, kami ditangkap di basement waktu keluar dari lift. Saya waktu itu lihat banyak polisi dan ada Brimob yang bersenjata lengkap. Usai ditangkap kami langsung dibawa ke kantor KPK," ujar Arya menjelaskan.

Di kantor KPK, keduanya mengaku bingung ketika penyidik menanyakan apakah mengetahui seputar dugaan penyuapan Amin oleh Azirwan. Keduanya mengaku lelah dan sempat stress saat diperiksa KPK. "Karena kami memang tidak tahu menahu soal itu. Waktu keluar dari kantor KPK kami juga takut dan bingung melihat banyak wartawan sudah menunggu dan mengejar. Terus terang saya dan keluarga sangat terganggu, terutama dengan pemberitaan yang telah mencemarkan nama baik. Karena itu saya mohon diluruskan. Saya bukan PSK," kata Efil.(Persda Network/mohammad abduh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com