Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Diburu di Banyumas

Kompas.com - 03/06/2008, 15:31 WIB

BANYUMAS, SELASA - Sejumlah organisasi masyarakat di Banyumas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pecinta Merah Putih Banyumas, Selasa (3/6), mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyumas menuntut Front Pembela Islam dibekukan. Bersamaan dengan itu puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Independen Banyumas atau Libas menyisir sejumlah tempat yang diduga kantong massa FPI.

Kedua aksi massa itu menuntut agar DPRD Banyumas dapat mendukung untuk menghentikan kekerasan, sekaligus membubarkan FPI. Koordinator AMPMP Tri Waluya Basuki mengatakan, penyerangan FPI di Monas sudah menodai kebhinekaan Indonesia. "Kalau FPI dibiarkan, penyerangan FPI dengan cara kekerasan akan terus terjadi," ujarnya.

Sementara itu puluhan massa Libas mendatangi salah satu rumah warga yang menurut informasi merupakan Ketua FPI Banyumas, yakni Edi Nugroho, di Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Utara. Sebelumnya, puluhan massa itu mendatangi pemukiman di Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, yang diduga menjadi tempat kantor sekretariat FPI Banyumas, namun tak membuahkan hasil.

Saat ditemui sejumlah anggota Libas, Edi mengaku, dirinya sudah lama menyerahkan mandat sebagai ketua kepada pengurus FPI pusat. "Sekarang saya sudah seperti masyarakat biasa. Karena itu, saya tak bisa memberikan komentar apa pun soal FPI," katanya.

Direktur Libas Sumbadi mengatakan, penyisiran itu dilakukan karena FPI telah melakukan kekerasan terhadap sesama manusia. "Selama kekerasan masih ada, Libas akan melawannya," ujarnya.

Anggota DPRD Banyumas LPAS Widiyaningrum pun ikut mendukung kedua aksi tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan mendesak TNI maupun Polri untuk membekukan kegiatan FPI. "Pemerintah juga harus bersikap tegas terhadap hal-hal yang meniadakan demokrasi seperti ini," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com