Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artalyta Didera Ancaman Putar Rekaman

Kompas.com - 30/06/2008, 15:42 WIB

JAKARTA, SENIN - Bukan persidangan namanya jika tidak berlangsung alot. Demikian pula dengan persidangan Artalyta pada siang ini. Jawaban Artalyta yang dianggap masih menutupi kenyataan yang ada oleh majelis hakim, menyulut kemarahan majelis hakim. Kemarahan majelis hakim terealisasi dengan pernyataan, "Apa mau kami perdengarkan rekamannya? Apalagi ini rekaman yang belum pernah diperdengarkan."

Mendengar pernyataan ini, Artalyta mulai sedikit mengakui beberapa fakta yang ditanyakan majelis hakim. Beberapa saat berselang, Artalyta kembali tak berkata jujur menurut majelis hakim dan Ketua Majelis Hakim Mansyurdin Chaniago kembali mengeluarkan 'kata sakti' -nya. "Sekali lagi, kalau Anda tidak kooperatif, kami akan putarkan rekamannya," ujarnya."Tapi majelis hakim yang mulia, ini menyangkut nama seseorang. Ini sidang kan mengadili saya. Jadi saya tidak bisa memberitahukan siapa orang yang bercakap dengan saya," potong Artalyta.

Hal serupa juga terjadi ketika jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menanyakan tentang Fem. Artalyta terus bersikukuh jika wanita itu tidak ada hubungannya dengan kasus yang sedang menjerat dia. "Kalau begitu kami akan putarkan saja rekaman kami yang mulia," kata JPU. "Saya keberatan yang mulia! Ini persidangan bukan tempat mengancam," potong Artalyta lagi. "Sebentar, saudara boleh mengajukan keberatan. Tapi saya tadi sudah mengatakan kalau saudara kooperatif, kami tidak akan memperdengarkan rekaman. Makanya, kalau Anda terus beralasan jika uang itu untuk bisnis, menurut majelis itu sangat lemah. Sebab, sebelum rekaman, ada rentetan lainnya. Penuntut umum, rekaman apa yang akan diperdengarkan kali ini?" tandas Mansyurdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com