JAKARTA, SENIN - Bukan persidangan namanya jika tidak berlangsung alot. Demikian pula dengan persidangan Artalyta pada siang ini. Jawaban Artalyta yang dianggap masih menutupi kenyataan yang ada oleh majelis hakim, menyulut kemarahan majelis hakim. Kemarahan majelis hakim terealisasi dengan pernyataan, "Apa mau kami perdengarkan rekamannya? Apalagi ini rekaman yang belum pernah diperdengarkan."
Mendengar pernyataan ini, Artalyta mulai sedikit mengakui beberapa fakta yang ditanyakan majelis hakim. Beberapa saat berselang, Artalyta kembali tak berkata jujur menurut majelis hakim dan Ketua Majelis Hakim Mansyurdin Chaniago kembali mengeluarkan 'kata sakti' -nya. "Sekali lagi, kalau Anda tidak kooperatif, kami akan putarkan rekamannya," ujarnya."Tapi majelis hakim yang mulia, ini menyangkut nama seseorang. Ini sidang kan mengadili saya. Jadi saya tidak bisa memberitahukan siapa orang yang bercakap dengan saya," potong Artalyta.
Hal serupa juga terjadi ketika jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menanyakan tentang Fem. Artalyta terus bersikukuh jika wanita itu tidak ada hubungannya dengan kasus yang sedang menjerat dia. "Kalau begitu kami akan putarkan saja rekaman kami yang mulia," kata JPU. "Saya keberatan yang mulia! Ini persidangan bukan tempat mengancam," potong Artalyta lagi. "Sebentar, saudara boleh mengajukan keberatan. Tapi saya tadi sudah mengatakan kalau saudara kooperatif, kami tidak akan memperdengarkan rekaman. Makanya, kalau Anda terus beralasan jika uang itu untuk bisnis, menurut majelis itu sangat lemah. Sebab, sebelum rekaman, ada rentetan lainnya. Penuntut umum, rekaman apa yang akan diperdengarkan kali ini?" tandas Mansyurdin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.