Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangku Kosong SMP Mencapai 4.077 Orang

Kompas.com - 08/07/2008, 21:31 WIB

JAKARTA, SELASA - Jumlah calon siswa SMP di DKI Jakarta yang tidak melakukan lapor diri mencapai 4.077 anak, dari total 73.405 yang lolos seleksi penerimaan siswa baru atau PSB sistem online tahap I. Bangku kosong ini akan diperebutkan pada seleksi tahap II yang diumumkan 10 Juli.

Pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan tidak mengetahui pasti alasan mengapa tidak lapor diri. Diperkirakan, mereka kurang puas dengan pilihannya sehingga memilih masuk ke sekolah lain yang lebih disenangi atau lebih dekat dengan tempat tinggal.

Wakil Kepala SMPN 11 Kebayoran Baru, EH Darmawijaya memerkirakan para siswa ini telah memilih sekolah swasta, sehingga tidak lapor diri. "Jumlah siswa yang tidak lapor diri di SMPN 11 mencapai 22 anak, dari total 313 calon siswa yang lolos seleksi tahap I. Perilaku seperti ini biasa terjadi setiap tahun," katanya, Selasa (8/7) .

Pendapat serupa dikemukakan Ketua Panitia PSB SMPN 29, Zendri Edrial, yang lokasinya berdekatan dengan SMPN 11. Menurut Zendri pihaknya telah memberitahukan kewajiban lapor diri, baik melalui internet maupun menempel pengumuman di sekolah. "Namun mereka tidak juga datang. Di sekolah kami ada 21 anak yang tidak lapor diri, dari total 357," katanya.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, Saefullah yang dihubungi mengatakan, kemungkinan, para siswa tersebut mencoba kembali pada seleksi tahap II untuk mendapatkan sekolah yang diinginkannya. "Bisa pula mereka bersekolah ke luar DKI, sehingga tidak melaporkan diri," ujarnya.     

Menurut Saeffulah, calon siswa yang tidak lolos seleksi tahap I dapat mendaftarkan diri ikut seleksi tahap II di SMP negeri terdekat. "Seperti proses seleksi tahap I, mereka bebas memilih sekolah negeri yang dikehendaki. Setelah itu ada pengumuman sementara yang dilakukan 10 Juli. Saat itu mereka masih diberi kesempatan boleh ganti pilihan, sebelum akhirnya pengumuman final," katanya.

Meski ada bangku kosong, lanjut Saefullah menegaskan, sistem PSB online tidak memberi kesempatan bagi orangtua siswa maupun pihak sekolah melakukan kecurangan. Bangku kosong akan tetap dibiarkan, termasuk apabila tidak terisi pada seleksi tahap II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com