Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterapi, Napi Narkoba Curhat

Kompas.com - 26/08/2008, 10:36 WIB

Laporan Wartawan Kompas Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, SELASA - Sekitar 500 narapidana kasus narkoba di LP Cipinang, Jakarta Timur, mulai menjalani terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) di Aula Kompleks LP Cipinang, Selasa (26/8). Penemu metode SEFT Ahmad Faiz Zainuddin dari Logos Institute mulai melakukan terapi dengan mendengarkan keluhan yang dialami para napi.

Jawaban yang muncul pun beragam. Mulai dari yang mengeluhkan berat mengatasi keinginan untuk mengonsumsi narkoba, hingga yang mengeluhkan sakit kulit. "Apa saja masalah yang dialami? Saya ingin bapak-bapak bisa bercerita dulu," kata Faiz kepada ratusan napi yang seluruhnya laki-laki.

"Kecanduan, saya susah dan berat mengatasinya," keluh salah satu napi. Jawaban lainnya, "Sakit kulit, kangen keluarga, pusing, stress," curhat napi lain.

Faiz memotivasi dengan memberikan semangat bahwa segala masalah yang dihadapi bisa diatasi jika menguasai metode SEFT. Metode ini, merupakan metode tercepat untuk mengatasi setiap keinginan yang tidak diharapkan.

Ia mencontohkan saat melakukan terapi terhadap seseorang yang ingin berhenti merokok. "Coba lihat video ini. Ada orang yang ingin merokok. Kemudian dia kita bimbing melakukan metode ini, kita coba lagi berikan sebatang rokok. Lihat reaksinya, dia langsung terbatuk-batuk dan merasakan rokok itu tidak enak," kata Faiz menerangkan video yang ditayangkan.

Para napi tampak serius mengikuti penjelasan Faiz. Beberapa napi yang mencoba metode SEFT. Beberapa napi yang langsung menerapkan metode ini, diantaranya mengaku ingin berhenti merokok, mengalami panas dingin, gatal-gatal di seluruh badan dan lemas.

Selanjutnya, 40 terapis akan mengajarkan pada seluruh napi, bagaimana menerapkan metode ini agar bisa dilakukan sendiri. Metode SEFT semacam akupunktur tanpa jarum, melainkan menggunakan dua jari, telunjuk dan jari tengah, dengan menotok beberapa titik di seluruh tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com