Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Cuti, Atur Sendiri Sampahmu

Kompas.com - 16/09/2008, 08:57 WIB


BALIKPAPAN, SELASA - Jumlah volume sampah di Balikpapan pada pertengahan bulan Ramadhan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan atau melebihi volume setiap bulannya. Warga diminta siap-siap karena para petugas sampah akan cuti Lebaran.
   
"Jumlah sampah setiap harinya pada pertengahan Ramadhan ini telah mencapai 400 ton, sedangkan jumlah normal sampah setiap bulannya hanya 300 ton," kata Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan Ali Munsjir Halim di Balikpapan, Selasa.
   
Menurut Munsjir, volume sampah ini akan terus mengalami kenaikan hingga H+3 Lebaran. Pada H-3 hingga H+3 para petugas akan cuti Lebaran sehingga warga diminta tidak membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara.
   
"Kenaikan volume sampah ini disebabkan tingkat konsumsi masyarakat mengalami kenaikan menjelang hari Lebaran," ujarya.
     
Hal ini terlihat dari jenis sampah yang dibuang yang sebagian besar adalah sampah plastik yang berasal dari pasar tradisional dan supermarket.
     
Untuk mengantisipasi naiknya volume sampah, pihak DKPP telah memaksimalkan 42 kendaraan pengangkut sampah dan menambahan petugasnya serta mengubah dan menambah jam angkut sampah di tempat pembuangan sampah sementara.
    
Namun, disadari, jumlah kendaraan yang beroperasi tersebut tidak sebanding dengan volume sampah.
   
"Biasanya dua hingga tiga kali pengangkutan untuk satu mobil, saat ini bisa mencapai delapan kali setiap hari," kata Munsjir.
Ia menegaskan bahwa mulai H-3 Lebaran hingga H+3 Lebaran semua TPS dan jalanan bersih bebas dari sampah.
   
Untuk itu masyarakat diminta tidak membuang sampah karena petugas kebersihan dari DKPP akan cuti Lebaran sehingga tidak ada yang akan membersihkan dan mengangkut sampah.
   
"Pembuangan sampah mulai dilakukan pada H+4. Semua petugas kita cuti Lebaran sehingga dikhawatirkan kalau dibuang pada hari itu akan mengganggu kenyamanan masyarakat karena baunya yang menyengat," ujar Munsjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com