Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Rizieq Diliputi Doa Putusan Adil

Kompas.com - 30/10/2008, 11:36 WIB

JAKARTA, KAMIS - Sebelum sidang terkait penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni lalu dimulai, suasana Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dipenuhi dengan suara massa doa.

Para pendukung Rizieq membacakan doa untuk pemimpin Front Pembela Islam tersebut. Pembacaan doa pertama dilakukan saat berada di luar PN Jaksel. "Mari kita berdoa agar Habieb Rizieq Shihab mendapatkan putusan seadil-adilnya," komando seorang pria berbaju FPI yang kemudian diiringi dengan bacaan doa-doa dalam Bahasa Arab, Kamis (30/10).

Lalu, doa kedua dilakukan di luar ruang sidang. Mereka membacakan shalawat nabi untuk Habieb Rizieq yang telah berada di luar ruang sidang. Ketika majelis hakim memasuki ruangan, doa ketiga dikumandangkan. Seorang pendukung Rizieq membacakan doa dan surat Al Fatihah yang diamini oleh pendukung yang lain di depan tempat duduk pengunjung sidang.

"Jangan gaduh, tenang. Kita dengar putuskan hakim. Tenang. Yang kita dengar hanya Allah karena sebaik-baiknya orang mengadili, yang paling adil itu hanya Allah. Kasihan pemimpin kita. Kita harus patuh dengan pemerintah, apa pun perintahnya kecuali kemaksiatannya," ujarnya.

Pembacaan doa ini berlangsung sekitar lima menit, meski Ketua Majelis Hakim, Panusunan Harahap, telah memperingatkannya untuk tidak 'berceramah' di persidangan. "Ya, tolong, sidang akan dimulai. Kalau Saudara mau ceramah, nanti majelis beri kesempatan di masjid," tuturnya. Akhirnya, doa ini berlangsung hingga Rizieq memasuki ruang sidang. Rizieq bersama tim pengacara anti Ahmadiyah, akhirnya ikut larut dalam doa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com