Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Bunga akan Rutin Dilakukan Sebelas Polda

Kompas.com - 02/12/2008, 17:48 WIB

JAKARTA, SELASA - Tertangkapnya 82 perempuan yang hendak dijadikan PSK (pekerja seks komersial) atau pemijat di Hotel Nikko dan Fashion Hotel, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (1/12) malam merupakan operasi yang dilakukan Tim Gabungan Polda Metro Jaya yang diperintahkan langsung oleh Mabes Polri.

Ada sebelas polda yang mendapat tugas langsung dari Mabes polri. Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iriawan, operasi itu dinamai operasi bunga dengan sandinya dari Mabes Polri dan akan dilakukan secara rutin oleh sebelas polda yang ada di Indonesia.

"Karena dari pandangan Mabes, di 11 polda ini dicurigai banyak terjadi praktek trafficking," ujar Iriawan, Selasa (2/12).

Sebelas polda yang mendapat tugas dari Mabes Polri tersebut diantaranya Polda Jatim, Jateng, Jabar, DKI, Sumatera Utara, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Kaltim, dan Riau. "Dengan adanya operasi ini diharapkan dapat menekan angka trafficking di Indonesia," jelas Iriawan.

Namun seharusnya pemerintah juga harus memikirkan output dari korban traffciking. "Mereka itu kan korban yang ingin mendapatkan pekerjaan untuk mendapatkan kesejahteraan. Jadi misalkan kalau operasi ini terus dilakukan pemerintah juga harus memikirkan solusi pekerjaan yang layak bagi mereka. Dan itu tentunya bukan tugas polisi," jelas iriawan.

82 orang pekerja spa yang ditangkap di dua tempat, Hotel Nikko dan Hotel Fashion terdiri dari 58 orang WNI, 20 warga China,2 warga Vietnam, 1 orang warga Mongolia dan 1 orang warga Thailand.

"Memang dua tempat tersebut sudah kami selidiki selama kurang lebih satu bulan. Setelah mendapat informasi yang cukup, kami lantas mendatanginya," ujar iriawan.

Dari 82 orang yang ditangkap mereka adalah saksi dan korban. Dua orang agen yang diamankan di Hotel Nikko dengan VR dan KT, satu lagi di Hotel Fashion berinisial AH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com