Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang Kapal Mulai Meningkat

Kompas.com - 21/12/2008, 09:19 WIB

KENDARI, MINGGU - Liburan sekolah selama dua pekan ke depan yang dimulai Sabtu (20/12) 2008 hingga 5 Janurai 2009 mendatang berdampak terhadap meningkatknya jumlah penumpang kapal laut Kendari-Raha-Baubau pulang pergi (PP). Di pelabuhan Kendari, Minggu (21/12), dua kapal cepat (KM Sagori dan Super Jet) yang biasanya hanya memuat penumpang rata-rata 100-150 orang itu kini meningkat dua kali lipat dibanding dengan hari biasanya.

Menurut petugas penjual tiket setempat, Jaeludin, tiket penumpang ekonomi maupun kelas utama (VIP) yang biasanya hanya terjual antara 60-70 persen dari kapasitas jumlah penumpang kapal setiap hari, kini habis terjual hingga pemberangkatan untuk esok hari. "Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang yang pulang kampung, harga tiket masih tetap. Untuk harga tiket Kendari menuju Raha sebesar Rp 90.000 (kelas ekonomi) dan kelas utama Rp 175.000 per penumpang. Sementara tujuan Baubau sebesar Rp 125.000 untuk ekonomi dan Rp 250.000 untuk penumpang kelas utama," katanya.

Kapal cepat yang melayani penumpang setiap hari dari dan ke (Kendari, Raha dan Baubau) sebanyak empat kapal dengan jadwal pemberangkatan, dua kapal yang berangkat pagi dan dua kapal lainnya yang berangkat siang.

mengatakan, peningkatan jumlah penumpang ini merupakan dampak libur semester bagi anak sekolah serta sebagian penumpang lainnya yang datang maupun bepergian menyambut hari natal dan tahun baru. "Kapasitas jumlah penumpang kapal memang meningkat dua kalilipat dibanding dengan sebelumnya. Namun demikian, para penumpang yang akan pergi maupu yang datang tetap harus memiliki tiket dan terdaftar sebagai manives penumpang," katanya.
Petugas Administrasi Pelabuhan (Adpel) Kendari, Burhanuddin
Menyinggung adanya sejumlah penumpang yang diduga tidak memiliki nomor kursi (tiket) namun tetap diberangkatkan, Burhanuddin mengatakan sesuai aturan kapal tidak bisa diberangkatkan bila ada penumpang yang tidak memiliki tiket. "Kalaupun ada praktek semacam itu, yang akan menanggung risiko bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan adalah pemilik perusahaan kapal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com