Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Krisis, Air Asia Perluas Rute

Kompas.com - 28/12/2008, 14:46 WIB

KUALA LUMPUR, MINGGU — Maskapai penerbangan murah Malaysia, Air Asia X, menyatakan, kendati terjadi krisis ekonomi global, perseroannya akan menambah pilot untuk memperluas rute penerbangannya ke China, India, Korea Selatan, dan Jepang.

Chief Executive Azran Osman Rani mengatakan, Minggu (28/12), saat ini adalah periode tantangan bagi industri penerbangan karena banyak negara mengalami resesi sehingga maskapai penerbangan harus mampu menerobosnya. Toh, peluang itu masih ada.

"Pemesanan untuk penerbangan langsung ke London dengan Airbus 340-300 yang disewa mulai 11 Maret telah penuh," kata Azran seraya menambahkan bahwa 30.000 tempat duduk telah terjual.

Permintaannya besar karena harga tiket sekitar 2.000 ringgit (580 dollar), kurang dari separuh harga penerbangan reguler biasa. Air Asia X akan terbang lima kali sepekan dari Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, ke bandara Stansted di pinggiran London.

Azran mengatakan, Air Asia X berencana untuk meningkatkan rutenya pada 2009 ke India Utara, termasuk New Delhi, Amritsar, dan Mumbai, serta ke Beijing. Pada tahun 2010 maskapainya menargetkan Korea Selatan dan Tokyo, Hokkaido di Jepang sebelah utara dan Kyushu di selatan.

Ia mengatakan pihaknya membutuhkan karyawan baru untuk upaya peningkatan itu. "Kami akan menambah pilot dan kru pesawat, meski prospek ekonomi tahun depan berat," katanya.

Air Asia X yang baru-baru ini membuka penerbangan ke Gold Coast, Perth, dan Melbourne Australia, serta Hangzhou China, akan mencatatkan penjualan sekitar 362 juta ringgit pada akhir tahun ini. Dengan peningkatan nantinya penjualan diproyeksikan mencapai 1 miliar dollar pada akhir tahun 2010, meski terjadi penurunan ekonomi.

Azran mengatakan, harga minyak yang saat ini anjlok, diperkirakannya tidak akan melonjak cepat dalam jangka pendek atau menengah. Maskpai penerbangannya saat ini memiliki pesawat A330-300, salah satu yang sudah disewanya. Maskapainya telah memesan 25 pesawat lagi hingga 2013, dari dua yang sudah dikirim pihak Airbus.

Virgin Group milik Richard Branson telah memiliki 20 persen saham di maskapai murah ini dan miliarder Inggris itu memberi jaminan maskapainya tetap menghasilkan laba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com