Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muntaber Merebak, Dinkes Cianjur Turunkan Tim

Kompas.com - 05/01/2009, 22:10 WIB

CIANJUR, SENIN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menurunkan tim untuk mengambil sampel air di lima titik di Kampung Cingklek, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Cianjur.
     
Sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kualitas air, terkait dengan merebaknya wabah muntah berak (muntaber) yang menyerang 45 warga, kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, dr Dedih Rudiana, Senin.

Ia menambahkan hasil uji laboratorium itu belum bisa diketahui secara pasti. Namun, merebaknya muntaber disebabkan faktor lingkungan, terutama air buangan rumah tangga yang tidak mengalir dengan baik.

"Air sumur yang dikonsumsi penduduk kotor serta septic tank  terlalu dekat dengan sumur sehingga sanitasi lingkungan kurang bagus," kata Dedih.
     
Ia membantah anggapan bahwa puluhan warga terserang muntaber karena mengkonsumsi nasi syukuran.

Sementara itu, jumlah pasien dari Cibokor yang mengalami muntaber dan terpaksa dirawat di RSUD Cianjur terus bertambah.

Hingga Senin sore, jumlah pasien yang dirawat di RSUD sekitar 32 pasien, yang terdiri 15 anak-anak, dan 17 dewasa.

Dr Suranto, kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, mengatakan menerima lagi tiga pasien hasil rujukan dari Puskesmas Cibeber dan Posko Penanggulangan Wabah Muntaber di Desa Cibokor.

Para pasien Muntaber telah diberi cairan infus dan obat-obatan penguat tubuh. "Biaya perawatan untuk pasien muntaber gratis, Bupati dan Wakil Bupati juga telah mengunjungi para pasien, sambil menyerahkan bantuan," kata Suranto.

Peristiwa muntaber di Cibokor berawal pada Jumat (2/1), saat warga menyantap nasi bungkus yang disajikan pada syukuran di salah satu rumah warga setempat.
    
Usai menghadiri acara itu, seluruh warga termasuk anak-anak mendapatkan nasi bungkus. Selang satu hari kemudian (Sabtu 3/1), secara serentak puluhan warga mulai mengalami gejala pusing yang disertai mual, muntah dan berak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com