Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Dilibatkan pada UN SMA/MA

Kompas.com - 06/01/2009, 20:20 WIB

JAKARTA, SELASA — Penjaminan kredibilitas pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/SMK mulai 2009 dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi. Upaya ini dilakukan supaya tidak ada lagi keraguan perguruan tinggi untuk memakai hasil ujian nasional siswa SMA/SMK sebagai salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk mahasiswa baru.

Pada pelaksanaan UN SMA/MA, perguruan tinggi tidak lagi sebagai tim pemantau independen. Perguruan tinggi terlibat juga sebagai penanggung jawab yang berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi. "Ini sebagai langkah awal untuk membuktikan bahwa UN dilakukan secara jujur sehingga hasilnya tidak lagi diragukan pihak lain, termasuk perguruan tinggi," kata Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi di Jakarta, Selasa (6/1).

Menurut Djemari, hasil UN tahun ajaran 2008/2009 memang belum serta-merta langsung dipakai perguruan tinggi sebagai salah satu pertimbangan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Karena itu, keterlibatan perguruan tinggi yang lebih luas pada penyelenggaraan UN SMA/MA tahun ini diharapkan bisa memperbaiki citra pelaksanaan UN yang diragukan kredibilitasnya.

Perguruan tinggi, kata Djemari, punya wewenang untuk membentuk tim kerja UN, menentukan penanggung jawab lokasi dan pengawas ruangan ujian yang berkoordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, serta menjamin obyektivitas dan kredibilitas pelaksanaan UN di wilayahnya. "Koordinasi perguruan tinggi untuk peaksanaan UN SMA/MA nanti dilaksanakan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri," ujar Djemari.

Tes masuk ke perguruan tinggi seperti seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN) juga menguji kemampuan Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan IPS yang sebenarnya sudah diujikan di UN SMA/SMK/MA. Akibatnya, pelaksanaan UN jenjang SMA dinilai mubazir karena tidak dimanfaatkan perguruan tinggi. Padahal, berdasarkan pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

Jika hasil UN bisa diakui perguruan tinggi, seleksi masuk PTN bisa diarahkan untuk tes potensi akademik atau kemampuan skolastik calon siswa. Namun, untuk sampai pada tahap ini, perguruan tinggi mensyaratkan kredibilitas UN.

Pada pelaksanaan UN tahun ajaran 2008/2009, siswa dinyatakan lulus jika memiliki nilai rata-rata minimal 5,5 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan. Artinya, siswa boleh punya angka 4 hanya di dua mata pelajaran, sedangkan yang lainnya minimal 4,25. Penyelenggaran UN SMA/MA (20-24 April), UN SMK (20-22 April), UN SMP/MTs (27-30 April), dan ujian nasional akhir berstandar nasional SD/MI pada 11-13 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com