Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata di Daerah Terabaikan

Kompas.com - 14/01/2009, 22:25 WIB

BANDUNG, RABU — Pengembangan dunia pariwisata di daerah sering kali luput dari perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Akibatnya, perkembangan potensi wisata terabaikan dan tidak berkembang.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Herdiawan, Rabu (14/1) di Bandung, mengenai rencana kerja di awal masa jabatannya yang baru. Herdiawan menggantikan pejabat lama, Ijudin Budhyana.

Herdiawan memberikan contoh permasalahan di beberapa obyek wisata di daerah seperti Pangandaran di Ciamis, Pelabuhan Ratu (Kabupaten Sukabumi), Ciwideuy (Kabupaten Bandung), Tangkuban Parahu (Kabupaten Bandung Barat), dan Manonjaya (Garut).

Buruknya akses transportasi, seperti jalan rusak, ruas jalan kecil, dan kemacetan lalu lintas, masih menjadi permasalahan utama. Hal itu diperparah dengan minimnya akses pendukung, seperti penginapan dan fasilitas umum bagi wisatawan.

"Hal ini harus diperbaiki. Kondisi itu sering kali mengurungkan minat wisatawan berkunjung dan tinggal lebih lama terkendala," katanya.

Selain minimnya perhatian pada infrastruktur, potensi obyek wisata khas dan khusus di daerah kerap dilupakan. Padahal, potensi warisan seni dan budaya mendukung sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jabar.

Contohnya, potensi tiga keraton di Cirebon, seperti Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Saat ini potensi bangunan bersejarah, adat istiadat, dan warisan budaya lainnya sering kali tidak tampak. Padahal, sebagai warisan seni dan budaya, keraton di Cirebon menjadi potensi pariwisata yang diminati wisatawan dalam dan luar negeri.

Selain bangunan keraton, banyak karya seni, warisan sejarah, dan budaya yang jalan di tempat. Di antaranya potensi wisata religius Makan Sunan Gunung Jati, sentra pembuatan batik Trusmi, hingga pementasan tari khas Cirebon, tari topeng.

"Warisan budaya ini sangat luar biasa. Namun, masyarakat Jabar sering kali memilih mengunjungi keraton di Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai tempat wisata," katanya.

Akan tetapi, Herdiawan mengakui hal ini tidak dilepaskan dari kebutuhan dana yang cukup. Herdiawan akan melihat berapa anggaran yang dimiliki untuk mengembangkan potensi wisata itu. Bila ternyata dana yang ada belum cukup memadai, ia berjanji memperjuangkannya.  

"Dukungan pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadi semangat untuk meningkatkan potensi wisata di Jabar," katanya.

Di samping harapan kerja sama semua pihak, Herdiawan mengharapkan semua pihak berhenti melihat keberhasilan dari jumlah wisatawan yang datang. Jumlah yang banyak tidak menjamin akan memberikan pendapatan berimbang bagi Jabar.

"Saya tidak ingin terlalu mempersoalkan jumlah wisatawan ke Jabar. Saya ingin fokus pada pengembangan seni budaya serta minat wisatawan membelanjakan uangnya di Jawa Barat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com