Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah dan Masyarakat Bantaran Ciliwung

Kompas.com - 20/01/2009, 20:04 WIB

JAKARTA, SELASA - Penyusuran sungai Ciliwung sepanjang Depok hingga pintu air Manggarai oleh Tim Ekspedisi Kompas Ciliwung 2009 yang memakan waktu sekitar lima jam didominasi oleh sungai yang landai.

Pemandangan di kiri kanan sungai tak semenarik saat menyusuri sungai ini di hulu. Tidak ada teriakan yang terdengar dari anggota tim seperti saat perahu dihantam jeram-jeram besar antara Batulayang hingga bendungan Katulama, Bogor.

Hampir semua anggota tim terlihat bosan bahkan beberapa diantaranya memejamkan mata akibat terserang kantuk. Selama perjalanan sepanjang rute ini, sampah plastik terlihat menumpuk dan tersangkut di batang-batang pohon. Bahkan gunungan sampah rumah tangga yang dibuang ke pinggir sungai menjadi pemandangan biasa. Tak salah rasanya jika Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane, Pitoyo yang bergabung dengan tim di Carefour, MT Haryono mengatakan sungai Ciliwung saat ini telah beralih fungsi menjadi sanitasi.

Memasuki wilayah Jakarta, bantaran sungai telah padat oleh pemukiman kumuh. Tak sedikit dari pemukiman tersebut tak berjarak dengan sungai. Diwilayah Tebet misalnya, luapan sungai yang masuk ke rumah penduduk seolah menjadi hal lumrah dan telah bersahabat dengan penghuninya.

Bahkan, sungai yang keruh oleh sampah dan pencemaran limbah dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci oleh masyarakat di bantaran sungai. Tak heran jika musim penghujan banjir selalu melanda kawasan pemukiman bantaran Ciliwung di Jakarta.

Selain disebabkan oleh sampah, keberadaan pemukiman ini pun mengakibatkan penyempitan sungai. Normalisasi fungsi sungai Ciliwung sepertinya menjadi keharusan, meski biaya sosial yang harus dikeluarkan cukup mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com