Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Car Free Day: Masyarakat Memberi Contoh, Aparat Tidak Senonoh

Kompas.com - 22/02/2009, 13:25 WIB

JAKARTA, MINGGU — "Itu aparat banyak yang masuk ke lintasan, padahal itu sebenarnya tidak boleh dimasukkan oleh kendaraan," kata Mira, pengunjung Car Free Day (Hari Bebas Kendaraan Bermotor/HBKB) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (22/2).

"Itu kan polisi seharusnya mengerti bahwa ini HBKB. Ko juga masuk pake motorlah, lah itu juga Mas," gugah Roni sembari menunjuk mobil polisi yang masuk ke Bundaran HI. "Ini kan HBKB ko ada polisinya. Itu juga banyak yang bocor. Mobil-mobil masih ada yang masuk," timpal Dea.

Pernyataan-pernyataan dengan nada "menggugat" tersebut merupakan ungkapan masyarakat atas ketidakpuasaan pelaksanaan HBKB hari ini. Padahal, HBKB telah berlangsung sejak 24 September 2007.

Menurut Rina Suryani, Kasubit Pengendalian Pencemaran Sumber Kegiatan DKI Jakarta, pihaknya telah menyampaikan pelanggaran itu kepada Dirlantas Polda Metro Jaya. "Saya sudah coba komunikasikan dengan mereka. Dalilnya ya karena patroli. Itu sudah disampaikan. Kalau dari kami secara koordinasi sudah," katanya.

Sementara itu, Ahmad Safrudin, Koordinator Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) sekaligus panitia pengawasan HBKB, menyebutkan tujuan HBKB adalah kesadaran perilaku masyarakat, namun ketidaksadaran justru hadir dari aparat hukum. "Ketidaktaatan itu tadi ditauladani oleh aparat. Ini adalah sebuah proses abortus, gugur sebelum berbuah karena ada contoh buruk oleh aparat. Bisa-bisa masyarakat mempersepsikan 'buat apa HBKB, aparatnya sendiri juga enggak taat'," katanya.

Menurut Ahmad, berdasarkan pantauan KPBB, acara ini di beberapa tempat tidak berjalan, seperti di wilayah Tosari yang masih dilalui kendaraan bermotor. Selain itu, juga tidak ada aparat yang mengawasi daerah tersebut. Tak hanya itu, HBKB yang seyogianya berlaku hingga pukul 14.00 telah dibuka pukul 11.34 pada jalur Blok M menuju Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com