Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Flu Burung Harus Terintegrasi

Kompas.com - 24/02/2009, 21:44 WIB

JAKARTA, SELASA - Penanganan flu burung harus terintegrasi antardepartemen terkait. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran penyakit karen virus flu burung di berbagai daerah di Tanah Air.

"Penanganan flu burung harus terintegrasi, tidak bisa sektoral," kata Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Bayu Krisnamurthi, Selasa (24/2), di Jakarta.

Secara kumulatif, jumlah kasus flu burung pada manusia di Indonesia 145 kasus, 119 orang di antaranya meninggal. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata kasus flu burung pada manusia Januari sampai Februari 11 kasus, 9 orang di antaranya meninggal. Pada Januari-Februari 2009, jumlah kasus menurun yaitu 4 kasus, semuanya meninggal, ujarnya.

Pada awal tahun, jumlah kasus flu burung cenderung meningkat, baik pada unggas maupun manusia, kata Bayu. Selain dipengaruhi faktor cuaca, peningkatan kasus ini juga disebabkan makin aktifnya kegiatan surveilans pada unggas dan manusia. Jadi, begitu ada gejala awal flu burung langsung ditangani.

Untuk mengatasi masalah itu, Bayu menegaskan penanganan flu burung harus terintegrasi antar departemen terkait maupun profesi kedokteran. Jadi, tidak lagi terpisah-pisah, dan difokuskan pada upaya preventif, bukan aspek kuratif, ujarnya.

Partisipasi pemda juga perlu ditingkatkan dengan pendekatan lokal spesifik. Sebab, pola penularan flu burung antar daerah beragam. Di Bogor, misalnya, pasien tidak ada kontak dengan unggas mati tapi ada unggas yang tampak sehat dan ada kotoran di sekitar rumah korban.

Pada kasus flu burung di Jawa Timur, ditemukan unggas di pasar positif flu burung, dan ada kucing yang juga terinfeksi virus itu. Adapun di Bekasi, di lingkungan sekitar pasien flu burung ada ayam yang mati. Jadi, situasinya setiap daerah berbeda dengan pola sporadis atau tidak terduga, kata Bayu.

Sayangnya masalah flu burung belum jadi prioritas di banyak daerah, khususnya alokasi anggaran, dan baru sedikit pemda yang menerbitkan peraturan daerah tentang pengendalian flu burung. "Perlu upaya preventif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan flu burung," ujarnya.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com