Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Budha Kembali Protes Buddha-Bar

Kompas.com - 14/03/2009, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 200 umat Budha yang tergabung dalam Majelis Agama Buddha Thervada Indonesia (Magabudhi) berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dan di depan restoran Buddha-Bar, Sabtu (14/3). Mereka menuntut penutupan restoran dan penggantian nama Buddha-Bar karena memakai nama dan simbol agama untuk kepentingan komersial.

Dalam unjuk rasa itu, umat Buddha memblokir salah satu pintu masuk restoran dari arah Jalan Jambu, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka membakar dupa dan membawa bunga sedap malam sambil berdoa agar pengelola restoran itu mau mengganti nama Buddha menjadi nama lain.

Perwakilan umat Budha diterima oleh pengelola restoran untuk mengungkapkan aspirasi mereka dalam sebuah pertemuan tertutup. Namun, tidak ada keputusan apapun dari pertemuan itu.

"Umat Budha keberatan jika simbol agama kami menjadi simbol restoran komersial, yang menjual wine dan daging. Nama Buddha kok digunakan untuk berjualan? Mereka, kan, dapat menggunakan banyak nama dagang lain selain nama Budha," kata Ketua umum Pengurus Pusat Magabudhi, Pendeta Surya Widya, seusai pertemuan dengan pengelola restoran.

Menurut Surya, para pengelola belum dapat memberi jawaban atas tuntutan umat Budha itu. Mereka hanya dapat menampung aspirasi umat Budha.

Surya mengatakan, jika pengelola restoran Buddha-Bar belum mau menutup restoran dan mengganti nama, umat Budha akan kembali menggelar demonstrasi secara sporadis. Aksi menutup pintu masuk di malam hari, saat restoran itu buka, rencananya juga akan dilakukan.

Sementara itu, dalam surat edaran nomor DJ.VI/2/BA.00/202/2009 Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha, Budi Setiawan, mengatakan, pihaknya tidak memberikan rekomendasi terhadap usaha dagang dan hiburan yang akan menggunakan nama "Buddha", seperti Buddha Bar, Buddha Spa, Buddha Cafe, dan lainnya. Penggunaan nama Buddha-Bar dinilai telah menimbulkan keresahan di lingkungan umat Budha.

Budi sudah meminta secara persuasif pada Gubernur DKI Jakarta dan pada pengelola restoran untuk mengganti nama Budha-Bar dengan nama lainnya. Atas permintaan itu, kata Budi, pimpinan PT Nireta Vista Creative sebagai pengelola Buddha-Bar telah menyanggupi untuk mengganti nama usahanya dengan nama lain yang tidak menggunakan kata "Buddha".

Oleh karena itu, kata Budi, seluruh umat Budha diminta untuk tetap tenang dan menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com