Kena Bah, Kak Seto Mau Sewa Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai diterjang air bah yang berasal dari luapan Danau Situ Gintung, psikolog anak terkemuka, Seto Mulyadi, atau yang akrab dipanggil Kak Seto, berencana menyewa rumah.

"Sambil menunggu rumah diperbaiki, kami sekeluarga akan mengontrak dulu, dekat-dekat sinilah sekitar Cinere, "terang Seto saat ditemui di rumahnya Jalan Taman Cirendeu Permai No 13, Pasar Jumat, Sabtu (28/3) sore.

Pada saat kejadian, ayah dua anak itu sedang berada di Padang dalam rangka menghadiri seminar. "Waktu itu sekitar pukul lima pagi, tiba-tiba saja saya ingin menyalakan hand phone, biasanya hand phone selalu saya matikan," terang Seto.

Tiba-tiba Bimo (17), anak keduanya, menelepon dan memberitahukan air memasuki rumah mereka, dan semakin-lama semakin cepat. "Lalu saya menyuruh semua yang ada di rumah untuk menyelamatkan diri, tidak usah memikirkan barang-barang," tutur pria berkacamata ini.

Setelah seminar selesai, Seto langsung terbang ke Jakarta dan melihat keadaan rumahnya. "Seluruh barang saya hanyut, mobil yang tadinya ada di garasi bahkan terseret kira-kira tiga meter," ujarnya lagi.

Yang disayangkan oleh Seto bukan mobil atau harta bendanya yang lain. Ia menyayangkan semua dokumen-dokumen, seperti paspor, dokumen Komisi Perlindungan Anak, dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagian hanyut dan rusak karena terendam lumpur.

Selain itu ia, home schooling miliknya terpaksa harus diliburkan. Setelah ini akan dipindahkan ke salah satu ruangan di Selapa Polri. Seto melanjutkan, rencananya jika memiliki rezeki lebih ia ingin membeli rumah baru.

"Walaupun sering banjir, sebenarnya kita sudah nyaman tinggal di sini selama 20 tahun. Tapi kalau ada uang ada niat untuk pindah, untuk sekarang ngontrak dulu lah," tandas Seto.