Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Lagi, Calon Pasien Meninggal

Kompas.com - 30/03/2009, 15:42 WIB

 

Jombang, Kompas - Ribuan calon pasien tabib cilik M Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, masih terus berdatangan. Niat mereka untuk berobat ke Ponari tidak surut walau seorang calon pasien menjadi korban lagi. Nurul, asal Desa Pakem, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso, meninggal pada Sabtu (28/3) pukul 23.00, diduga akibat kelelahan.

Menurut Ahmad Rivai, pengacara Ponari, meskipun meninggal di sekitar lokasi praktik Ponari, Nurul tidak meninggal saat sedang berdesakan. Namun, ia membenarkan bahwa korban saat itu tidak sehat karena didera penyakit.

"Saat itu ia datang sekitar pukul 19.00, belum sempat berobat karena sudah lewat jam praktik. Ini sudah takdir," kata Rivai, Minggu (29/3). Meskipun belum dapat dipastikan, spekulasi soal kombinasi keletihan dan kondisi tubuh tidak seimbang akibat penyakit bermunculan seputar pemicu meninggalnya Nurul.

Selain itu, kata Rivai, Nurul meninggal di lokasi yang relatif berjauhan dengan lokasi praktik Ponari. Rivai mengatakan, beberapa waktu sebelumnya Nurul memang datang untuk berobat kepada Ponari. Sabtu kemarin ia datang lagi untuk meminta pengobatan lanjutan.

Saat disinggung apakah sebelum meninggal Nurul meminum air yang diberikan Ponari, Rivai tidak bisa memastikannya. Namun ia menyebutkan, setelah peristiwa itu, pihaknya bersama panitia pengobatan memastikan bahwa pelayanan pengobatan pada malam hari tidak akan dilakukan.

"Pengobatan hanya dibatasi hingga pukul 17.00 karena juga untuk kepentingan Ponari," ujar Rivai. Ia mengatakan, sekitar 200 anggota panitia disiagakan. Prosedur pengamanan dievaluasi untuk mencegah hal serupa terulang.

Peringatan

Di beberapa tempat di desa itu juga terpasang spanduk peringatan agar pasien yang kondisinya terlampau payah tidak usah mendatangi lokasi praktik itu. Pengumuman serupa juga berulang kali disampaikan lewat pengeras suara. Hingga saat ini tercatat lima calon pasien atau pasien Ponari meninggal di sekitar lokasi praktik tersebut.

Hinggga Minggu siang, Ponari tetap melayani calon pasiennya seperti biasa. Ia mencelupkan batu ke dalam air yang dibawa calon pasien sembari tidur-tiduran dan menggunakan telepon selulernya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Megaluh Inspektur Satu Darmono terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi bersama beberapa anggotanya. Ia secara khusus meminta calon pasien tidak usah terburu-buru mendesak ke antrean warga. "Ini bukan perlombaan, tetapi sama-sama cari kesembuhan," kata Darmono.

Sudarti, calon pasien asal Kabupaten Malang, mengaku tetap memercayai metode pengobatan ala Ponari sekalipun seorang calon pasien baru saja meninggal. "Saya tetap datang, insya Allah. Saya percaya kepada Allah," ucapnya. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com