Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah

Kompas.com - 01/04/2009, 05:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana tata ruang wilayah di kawasan Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, harus ditinjau kembali untuk dilihat apakah sudah memasukkan mitigasi bencana. Hal itu penting untuk mencegah kejadian serupa setelah diputuskan revitalisasi situ tersebut.

”Tiap perencanaan ruang harus mampu mengikuti pertumbuhan ekonomi maupun perubahan iklim global, tapi yang lebih penting lagi adalah memperhitungkan respons terhadap kemungkinan munculnya bencana,” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia Bernardus R Djonoputro, Selasa (31/3) di Jakarta.

Bernardus menyatakan tidak yakin RTRW Jakarta maupun RTRW Tangerang telah memuat mitigasi bencana. ”Di Indonesia, setahu saya mitigasi bencana baru dimuat di RTRW Kota Banda Aceh dan Padang,” ujarnya.

Di Padang dibuat empat skenario untuk mengatasi banjir mengingat curah hujan termasuk tinggi, yakni rata-rata 405,58 milimeter per tahun. Salah satu skenarionya adalah dengan mempertahankan kawasan hutan lindung yang mencapai 52,52 persen dari luas Kota Padang.

”Untuk kasus Situ Gintung, kami bahkan mensinyalir adanya perubahan dalam rencana tata ruang. Perubahan tersebut disebabkan kepentingan-kepentingan ekonomi,” kata Bernardus.

Bernardus menduga terjadi ”kesepakatan” antara pemberi dan penerima izin di sisi hilir dari Situ Gintung. ”Seharusnya, tak ada permukiman di bantaran sungai di sisi bawah Situ Gintung. Jika itu dipatuhi, semestinya tak perlu jatuh korban terlalu banyak,” kata Bernardus.

Menurut Yayat Supriatna, Ketua Kajian Pembangunan IAP, meningkatnya frekuensi bencana dan menurunnya daya dukung lingkungan merupakan hasil dari perubahan ekosistem akibat penyimpangan rencana tata ruang.

Kota-kota besar dengan kerawanan tinggi, kata Yayat, di antaranya adalah Jakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bandung, dan Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com