Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD, ISPA, Diare, Muntaber Intai Anak-anak Korban Situ Gintung

Kompas.com - 02/04/2009, 14:43 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Wabah berbagai penyakit mengintai terutama terhadap anak-anak di Situ Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, terutama di lokasi reruntuhan rumah warga sehingga perlu penyemprotan.
    
Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Muhammad Djazuli Ambari di Ciputat, Rabu mengatakan, wabah penyakit mengintai anak-anak di Situ Gintung, maka dilakukan penyemprotan.

"Penyakit yang mengintai para pengungsi itu diantaranya diare, muntaber dan deman berdarah dengue serta infeksi saluran pernafasan," katanya.

Menurut dia, sejumlah bangunan yang hancur diterjang air bah dan sebagian terendam air dan lumpur merupakan sarang bibit penyakit, untuk itu sebelum wabah itu menyerang para pengungsi diperlukan tindakan pencegahan.

Dia menambahkan, pihak BSMI peduli dan melakukan penyemprotan desinfektan dan pengasapan (fogging) pada reruntuhan bangunan di sekitar Situ Gintung.

Selain itu, pihaknya mengadakan tempat mandi cuci dan kakus (MCK) mulai Kamis (2/4) hingga selesai diperlukan, keberadaan MCK sangat diperlukan karena jumlahnya saat ini di lokasi kejadian terbatas termasuk persediaan air bersih.

Namun begitu, upaya yang dilakukan dalam penyemprotan itu untuk membunuh nyamuk dan kuman yang bersarang pada reruntuhan bangunan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyuluhan bagi anak-anak korban Situ Gintung yang trauma terhadap bencana dan dilakukan di posko didukung oleh psikolog dari Universitas Indonesia.
    
Walau begitu, sejak bencana Situ Gintung Jumat (27/3), BSMI telah membuka posko kesahatan dan mobil dapur umum  di dekat Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
   
Sedangkan tim tanggap darurat tersebut memberikan pelayanan medis dan membagikan ratusan nasi bungkus untuk para korban dan tim evakuasi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com