Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi David Telat, Pemerintah Terkesan Pasrah

Kompas.com - 02/04/2009, 20:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedutaan Besar RI di Singapura hingga saat ini tak kunjung berhasil mendapatkan hasil otopsi David Hartanto Widjaja (21), mahasiswa Nanyang Technological University, Singapura, yang tewas pada tanggal 2 Maret silam, dari Pemerintah Singapura. Padahal, sebelumnya, Pemerintah Singapura berjanji akan menyampaikan hasil otopsi satu bulan setelah kejadian tersebut.

Pihak keluarga David, yang hari ini telah menghubungi KBRI di Singapura, menilai, Pemerintah Indonesia tidak berusaha menekan Pemerintah Singapura. Pemerintah Indonesia terlihat lepas tangan, cenderung pasrah karena hanya bisa menunggu. "Bahkan, pemerintah belum pernah merilis surat resmi yang mendesak Pemerintah Singapura untuk mengusut tuntas kasus ini (terbunuhnya David)," ujar William Hartanto Widjaja, kakak David, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (2/4).

Menurut William, kenyataan bahwa Pemerintah Indonesia dan keluarga harus menunggu hasil otopsi selama satu bulan saja terasa janggal, terlebih mengingat Singapura adalah negara maju di bidang kedokteran.

Kendati William saat ini sudah pesimistis dengan keseriusan pemerintah, dia dan keluarga tetap menunggu satu hingga dua hari ke depan. Molornya hasil otopsi ini juga, lanjut William, semakin menguatkan dugaan pihak keluarga bahwa alumni Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) I BPK Penabur tersebut dibunuh.

Ditambahkan William, pihak keluarga tetap bertekad akan mengupayakan segala cara untuk membuktikan bahwa mahasiswa tingkat akhir tersebut memang dibunuh. "Kami tetap akan menuntut keadilan," tegas William.

Sementara itu, Kompas.com telah mencoba menghubungi Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI di Singapura, Yayan GH Mulyana, untuk meminta komentar. Namun, yang bersangkutan belum dapat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com