Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemping Tenda "Bintang Lima" (1)

Kompas.com - 06/05/2009, 12:08 WIB

ANAK-anak pasti antusias diajak berkemah. Apalagi, fasilitasnya bagai hotel bintang lima. Bukan seperti dulu yang harus mandi di sungai atau buang air kecil di balik pohon!

Jendral Pun Ke Batu Tapak
Lokasi Batu Tapak Camping Ground (BTCG) terletak di kawasan hutan lindung Bukit Cangkuang, Desa Cidahu, di kaki Gunung Salak. “Kami menyebutnya family camp karena segmennya memang keluarga pecinta alam. Atau orang tua yang dulu suka kemping lalu ingin mengenalkan kegiatan itu ke anak-anaknya,” kata sang pemilik, Yulius Fanumbi.

Di sini, kata pria asal Papua itu, semuanya dibuat serba alami. “Kalau mau mandi di sungai, juga bisa. Main di air terjun, juga ada.” Jika ingin bawa tenda sendiri pun, dipersilakan. “Bagi yang datang tanpa perlengkapan, kami sediakan perlengkapannya. Pokoknya, begitu mereka datang, semua sudah siap,” lanjut penyuka petualangan ini.

Fasilitas lain, di antaranya kantin, air hangat, juga musola. Dibangun di atas tanah seluas 2,5 ha, BTCG memiliki 2 blok lokasi perkemahan. Kontur tanahnya bertingkat-tingkat dengan pemandangan indah seperti Gunung Pangrango dan Gunung Gede.

Sekarang juga sedang dikembangkan blok 3, Pondok Loji dan Hellipet. Memang, sejak tahun 80-an, kawasan Cidahu sudah menjadi lokasi kemping para pecinta alam. “Waktu itu, kalau mau ke Cidahu, harus jalan kaki dulu. Nah, lokasi favorit mereka waktu itu, ya, di Pondok Loji ini. Jadi, saya ingin membuka blok itu, khusus untuk pecinta alam tahun 80-an yang ingin bernostalgia.

Pemandangannya juga lebih bagus, cuma kalau mau ke air terjun, harus naik lagi.”

Jika hanya ingin masuk ke area kemping, ditarik Rp 10 ribu per orang per malam. “Kalau sudah bawa tenda, berarti tak usah menyewa. Mau masak sendiri, juga boleh. Pokoknya, kami beri kebebasan memilih. Ada juga yang datang cuma buat bersantai. Datang tiap pagi, duduk baca buku, buka internet di teras tenda, lalu pulang,” ungkap Yulius yang pelanggannya antara lain duta besar, jendral, dan pengusaha kelas kakap.

Menyewa tenda, tarifnya mulai Rp 60 ribu sampai Rp 900 ribu per
malam. “Kalau untuk 6-8 orang, sewanya Rp 110 ribu, sementara tenda dengan 2 kamar, sewanya Rp 200 ribu semalam.” Yang paling mahal, tenda peleton tentara, Rp 900 ribu per malam. Mau paket VIP juga ada, Rp 600 ribu per malam. “Tinggal datang, semua sudah komplet. Dapat tenda dengan dua 2 kasur, kopi, air panas, meja, kursi. Kasurnya pakai bedcover standar hotel berbintang. Pokoknya, seperti di hotel.” Paket ini, katanya, disediakan untuk mereka yang tak mau repot.

Satu lagi kelebihan di situ adalah menu khas Indonesia di kantin. Juru masaknya juga khusus, istri Yulius, Neni. “Tamu memang lebih suka yang tradisional. Misalnya urap, kue dari singkong, dan sebagainya,” kata Neni.

Untuk mencapai lokasi BTCG, dapat menggunakan kendaraan umum jurusan Cicurug – Cidahu. Jika kendaraan pribadi, lewat kota Cicurug menuju Desa Cidahu, yang berjarak sekitar 15 km.

Pilih & Pasang Tenda
* Sebelum mendirikan tenda, bersihkan tempat yang akan dipakai dari batu dan kotoran.
* Sebaiknya cari tempat yang agak tinggi karena di dataran rendah aliran udara nyaris tidak ada. Begitu pula jika hujan, tenda cenderung menangkap air lebih banyak.
* Gunakan tenda yang memiliki cukup ventilasi (jendela).
* Sebelum membeli tenda, perhatikan hal-hal berikut:
1. ketahanan terhadap curah hujan
2. daya tampung
3. kepraktisan bongkar/pasang
4. kualitas material
5. harga

(Bersambung....)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com