JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak puluhan warga yang tinggal di Kompleks Perumahan Kostrad di daerah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (29/5), berdemonstrasi menolak penertiban rumah dinas di kompleks tersebut oleh para personel Kostrad.
Aksi unjuk rasa itu bahkan sempat diwarnai dengan pemblokiran Jalan Sultan Iskandar Muda di jalur yang bergerak dari Terminal Kebayoran Lama menuju perempatan Pondok Indah.
Pemblokiran yang dilakukan dengan aksi membakar ban dan menaruh batang kayu di tengah jalan sempat membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan parah sekitar satu kilometer.
Namun, sekitar pukul 15.00, sisa-sisa pembakaran ban dan batang kayu telah disingkirkan oleh personel Kostrad sehingga kemacetan arus lalu lintas mulai mencair. Selain itu, tampak pula anggota kepolisian dari Polsek Metro Kebayoran Lama yang berjaga-jaga agar tidak ada lagi tindakan anarkis lainnya.
Para warga berdemonstrasi karena mereka menolak dipindahkan dari tempat tinggal mereka di Kompleks Kostrad tanpa adanya biaya kompensasi atau uang ganti rugi. Bahkan, terdapat seorang warga bernama Adi Subroto (22) yang nekat ingin melakukan bunuh diri dengan mencoba menyayat pergelangan tangannya dengan pisau. Beruntung, aksi Adi yang dipicu oleh rasa frustrasi karena diminta untuk pergi dari Kompleks Kostrad itu dapat digagalkan oleh anggota keluarganya yang lain.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Kostrad Letkol Inf Husni kepada wartawan mengatakan, rumah dinas di Kompleks Kostrad memang seharusnya ditempati oleh mereka yang berhak, antara lain para prajurit aktif dan purnawirawan. Husni mengakui, pihaknya tidak menyediakan biaya kompensasi, tetapi bagi para anggota keluarga yang diminta mengosongkan rumah telah disediakan truk untuk mengangkut barang-barang mereka ke tempat penampungan sementara di Cilodong, Jawa Barat.
Kapuspen Kostrad juga menuturkan, proses penertiban perumahan ini tidak dilakukan begitu saja, tetapi terdapat berbagai tahapan mulai peringatan pertama, peringatan kedua, hingga penertiban.
Dari sekitar 20 rumah yang telah dikosongkan, menurut Husni, sebagian besar menerima dengan ikhlas tanpa ada paksaan untuk mengosongkan rumah dinas tersebut. Kompleks Kostrad itu sendiri terdiri atas lebih dari 600 rumah, tetapi hanya 183 rumah yang ditempati oleh prajurit aktif Kostrad.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.