Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "Panggil Aku King" Diluncurkan

Kompas.com - 19/06/2009, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Buku biografi legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King, Panggil Aku King, diluncurkan di Plaza BII lantai 39, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Jumat (19/6) petang.

Buku setebal 456 halaman ini diterbitkan Penerbit Buku Kompas, ditulis oleh Robert Adhi Ksp dengan editor Andy F Noya, dan diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama. Buku ini berisi kisah kehidupan Liem Swie King, perjuangannya sejak masih muda untuk menggapai juara hingga sosoknya sebagai ayah ideal bagi ketiga anaknya.

Acara peluncuran buku Panggil Aku King ini digelar oleh Eka Tjipta Foundation. “Kami punya komitmen menggairahkan olahraga bulu tangkis,” kata Ketua Umum Eka Tjipta Foundation Gandi Sulistiyanto.

Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun mengungkapkan, buku adalah mahkota bagi wartawan. Untuk itulah, Kompas selalu memberi apresiasi kepada wartawan yang menulis buku.

Penulis buku Panggil Aku King Robert Adhi Ksp, yang juga wartawan Kompas mengatakan, buku ini ditulisnya dengan harapan agar olahraga bulu tangkis di Indonesia kembali bergairah, seperti masa-masa kejayaan Indonesia saat King dan kawan-kawan merajai berbagai turnamen internasional. Pesan moral dari buku ini adalah agar anak-anak Indonesia menggapai cita-cita dan menjadi juara melalui usaha dan perjuangan keras, kemauan kuat, disiplin, dan semangat membara.

Andy F Noya, editor buku ini berpendapat, “Buku ini sangat bagus dan bermanfaat untuk menggairahkan anak-anak Indonesia mencintai olahraga bulu tangkis.”

Peluncuran buku Panggil Aku King diisi dengan bedah buku yang dimoderatori Andy F Noya, menghadirkan Liem Swie King, Tahir Djide, Jimmy S Harianto, dan penulis buku Robert Adhi Ksp.

Kisah kehidupan

Liem Swie King berjaya pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia adalah penerus Rudy Hartono yang pernah mendominasi berbagai turnamen bulu tangkis internasional.

King tujuh kali masuk final turnamen bulu tangkis bergengsi All England dan tiga di antaranya menjadi juara, yaitu pada tahun 1978, 1979, dan 1981. King juga enam kali memperkuat tim Piala Thomas, dan tiga di antaranya mengantar tim Indonesia menjadi juara (1976, 1979, dan 1984).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com