Lihat MRT di Jakarta Fair Yuk...

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa stan di Hall B Jakarta International Expo, banyak pengunjung tersedot mendekat ke sebuah kereta api krem bergaris hijau. Kereta ini merupakan bagian dari sosialisasi proyek mass rapid transit (MRT).

MRT merupakan sistem angkutan massal yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar. "Dalam sehari penumpang yang bisa terangkut 70.000 orang," kata Edo, Koordinator Tim Eksibisi MRT, saat ditemui di stan MRT Jakarta, Jumat (19/6).

Layaknya sebuah stasiun, para pengunjung mesti melewati pintu masuk dengan membeli tiket lalu memasuki pintu bersekat 3 buah. Seorang sales promotion girl (SPG) membagikan stiker bertuliskan MRT (mass rapid transit) seperti hendak menyimulasikan pemberian tiket sesungguhnya.

Setelah memasuki pintu bersekat 3 itu, para pengunjung menuju kereta. Namun, sebelum masuk, di situ ada kaca yang menutup jika kereta belum datang dan membuka saat kereta datang. "Tujuannya supaya penumpang tidak jatuh ke rel," jelas Edo saat ditanya apa fungsi kaca tersebut.

Menurut Edo, rencananya MRT ini terdiri dari 6 gerbong, dengan masing-masing gerbong bisa menampung 250 orang. "Jadi, sekali angkut bisa membawa 1.500 orang," kata Edo.

Menurutnya, pembangunan MRT tahap pertama dimulai dari Koridor Lebak Bulus Jakarta Selatan menuju Koridor Dukuh Atas di Jakarta Pusat, sepanjang 14,5 kilometer. Dari jarak tersebut, 10,5 kilometer adalah jalur layang, sedangkan 4 kilometernya jalur bawah tanah.

"Pembangunannya dimulai tahun 2010 dan selesai insya Allah tahun 2016," ungkap Edo. Proyek ini, tambah Edo, bernilai 144 miliar yen atau sekitar Rp 16 triliun. Dana ini sebagian besar berasal dari pinjaman Jepang dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai 120 miliar yen.