Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Ny Tuti Pun Pusing Cari Sekolah Anaknya...

Kompas.com - 02/07/2009, 10:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua maupun siswa anak yang bermodalkan NEM (nilai ebtanas murni) pas-pasan atau rata-rata di bawah 7,5 banyak yang stres karena tidak mungkin diterima di sekolah favorit.

Hal tersebut dialami oleh Ny Tuti (43) yang tahun ini akan menyekolahkan anaknya di SMP. Niatnya, Ny Tuti akan menyekolahkan anaknya, Lidya (12), siswi SDN Pasar Manggis 01 Pagi, ke SMPN 115 Jakarta Selatan. Sayang, niat itu kini kandas, bahkan Ny Tuti masih dilanda kebingungan mencari sekolah pengganti atau cadangannya.

"Memang, setelah tahu NEM-nya rendah dan tidak mungkin masuk ke SMP 115, saya langsung saja mencarikan sekolah lain untuk cadangannya, yaitu ke SMP 273, tetapi itu pun harus dipantau terus karena peringkatnya masih bisa bergeser," ujar Tuti.

NEM Lidya, tambahnya, sebesar 16,75. Pada hari pertama pendaftaran, Rabu (1/7), Tuti merasa senang bukan main melihat putri tunggalnya itu masih bisa masuk peringkat di SMP 273, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tetapi, sesaat kegembiraannya itu berubah pagi ini, Kamis (2/7).

"Sampai tadi malam, anak saya masih di urutan 143, tapi posisinya tadi pagi sudah berubah di peringkat 166, kemungkinan posisi itu pun masih bisa bergeser lagi," ujarnya.

Tuti berharap, anaknya bisa sekolah di SMP tersebut, meskipun untuk jarak dari rumahnya di bilangan Menteng Atas, Manggarai, cukup jauh ke kawasan Tanah Abang. Hal itu, ujar Tuti, bukan masalah ketimbang putri tunggalnya malah tidak bisa mendapatkan sekolah sama sekali, khususnya di sekolah negeri.

"Beberapa sekolah pilihan lain juga tinggi, seperti di SMP 18, SMP 15, SMP 58 atau SMP 145, takutnya malah tidak dapat sekolah di mana-mana," keluh Tuti. 

Besok, Jumat (3/7), kata dia, adalah pengumuman terakhir pendaftaran dan akan langsung mendaftar ulang pada lusa, Sabtu (4/7). Untuk sementara sampai hari ini, Tuti cukup hanya memantau perkembangan posisi peringkat penerimaan anaknya itu dari internet melalui ponsel suaminya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com