Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Mega-Prabowo dan JK-Wiranto Jadikan SBY Musuh Bersama

Kompas.com - 06/07/2009, 20:40 WIB

KOMPAS.com — Menarik sekali mencermati dinamika politik para pasangan calon presiden-calon wakil presiden menjelang hari pemungutan suara Pemilu Presiden 2009 yang jatuh pada tanggal 8 Juli mendatang. Yang unik, setelah sempat saling sikut ringan selama masa kampanye pilpres, pasangan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan M Jusuf Kalla kembali merajut hubungan yang mesra seperti menjelang batas akhir penetapan koalisi definitif.

Ada apa di balik mesranya kembali kedua pasangan calon itu? Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, menilai, merapatnya kedua kubu tersebut menunjukkan kepanikan mereka akan kemenangan kubu SBY-Boediono pada Pilpres 2009. "Mereka memandang SBY sebagai common danger yang perlu dihadapi bersama. Ini adalah pertanda kekurangpercayaan mereka dalam bertanding di Pilpres 2009," ujar Siti ketika dihubungi Kompas.com, Senin (6/7) malam.

Sementara itu, pengamat politik Unair, Airlangga Pribadi, merapatnya kedua kubu tersebut lebih didasari kepentingan pragmatis, yaitu memperebutkan kekuasaan. "Mereka sama-sama berkepentingan agar pilpres berlangsung dua putaran. Mereka berusaha agar pasangan SBY-Boediono tidak dapat menang dengan mudah di Pilpres 2009," ujarnya.

Dengan berlangsungnya pilpres dua putaran, kedua kubu tersebut akan lebih mudah melakukan konsolidasi kekuatan dan sumber daya menghadapi SBY-Boediono di putaran kedua. Kendati demikian, merapatnya Mega-Pro dan JK, yang juga disinyalir karena adanya rasa senasib sepenanggungan, dinilai memiliki sisi positif, yakni menguatnya sistem kontrol pada pelaksanaan pilpres.

Kebersamaan kedua pasangan calon memang tidak tiba-tiba. Sebelum maju sebagai calon capres dan cawapres, mereka sempat membentuk koalisi jumbo alias besar guna mengimbangi kekuatan Partai Demokrat beserta parpol mitra koalisinya. Namun, kolaisi tersebut gagal mengusung calon tunggal dan pecah menjadi dua pasangan calon. Kali ini mereka bersatu lagi untuk menghadang kekuatan SBY-Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com