KOMPAS.com — Menarik sekali mencermati dinamika politik para pasangan calon presiden-calon wakil presiden menjelang hari pemungutan suara Pemilu Presiden 2009 yang jatuh pada tanggal 8 Juli mendatang. Yang unik, setelah sempat saling sikut ringan selama masa kampanye pilpres, pasangan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan M Jusuf Kalla kembali merajut hubungan yang mesra seperti menjelang batas akhir penetapan koalisi definitif.
Ada apa di balik mesranya kembali kedua pasangan calon itu? Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, menilai, merapatnya kedua kubu tersebut menunjukkan kepanikan mereka akan kemenangan kubu SBY-Boediono pada Pilpres 2009. "Mereka memandang SBY sebagai common danger yang perlu dihadapi bersama. Ini adalah pertanda kekurangpercayaan mereka dalam bertanding di Pilpres 2009," ujar Siti ketika dihubungi Kompas.com, Senin (6/7) malam.
Sementara itu, pengamat politik Unair, Airlangga Pribadi, merapatnya kedua kubu tersebut lebih didasari kepentingan pragmatis, yaitu memperebutkan kekuasaan. "Mereka sama-sama berkepentingan agar pilpres berlangsung dua putaran. Mereka berusaha agar pasangan SBY-Boediono tidak dapat menang dengan mudah di Pilpres 2009," ujarnya.
Dengan berlangsungnya pilpres dua putaran, kedua kubu tersebut akan lebih mudah melakukan konsolidasi kekuatan dan sumber daya menghadapi SBY-Boediono di putaran kedua. Kendati demikian, merapatnya Mega-Pro dan JK, yang juga disinyalir karena adanya rasa senasib sepenanggungan, dinilai memiliki sisi positif, yakni menguatnya sistem kontrol pada pelaksanaan pilpres.
Kebersamaan kedua pasangan calon memang tidak tiba-tiba. Sebelum maju sebagai calon capres dan cawapres, mereka sempat membentuk koalisi jumbo alias besar guna mengimbangi kekuatan Partai Demokrat beserta parpol mitra koalisinya. Namun, kolaisi tersebut gagal mengusung calon tunggal dan pecah menjadi dua pasangan calon. Kali ini mereka bersatu lagi untuk menghadang kekuatan SBY-Boediono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.