Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran karena Marga Korban Bom Mirip

Kompas.com - 19/07/2009, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemiripan nama marga suatu suku terkadang menyulitkan seseorang untuk mengidentifikasi anggota keluarganya yang menjadi korban tewas dalam suatu kejadian.

Hal inilah yang saat ini sedang dialami oleh seorang wanita bernama Ineke Muthar Sanger (60) dan seorang pria bernama Marasi Flor Sashela (65). Keduanya merupakan warga Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, yang saat ini sedang mencari kepastian identitas korban tewas ledakan bom Mega Kuningan yang bernama Evert Mokodompis, yang saat ini jenazahnya berada di ruang forensik Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur.

Marasi yang bermarga Mokodompis mengaku sangat penasaran terhadap identitas Evert. Pasalnya, ia mengaku mengenali nama ayah Evert, Viktor Mokodompis. Meski demikian, ia belum berani memastikan apakah Evert adalah anak dari kerabat yang sudah 52 tahun tak ditemuinya itu.

"Saya sudah 52 tahun enggak ketemu sama Pak Viktor. Dari sebelum Permesta kita enggak ketemu. Saya kenal Pak Viktornya tapi kalau Mokodompis. Jadi saya ke sini cek saja. Tapi kalau Mokodompit bukan," kata Marasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (19/7) siang.

Hingga saat ini, ia mengaku belum mendapatkan kepastian identitas Evert dari pihak RS Polri. Karenanya, ia hanya duduk di dekat ruang forensik RS Polri sambil menunggu kepastian. Hal senada juga diungkapkan oleh Ineke Muthar Sanger. Wanita bermarga Mokodompit itu mengaku sangat penasaran terhadap identitas Evert. Pasalnya, ia mendengar Evert bermarga Mokodompit. "Kalau masih satu Mokodompit berarti masih ada tali famili lah," ujar dia.

Perbedaan nama kedua marga yang hanya berbeda di satu huruf terakhir ini, menurut Masari, adalah bila Mokodompis merupakan marga dari warga masyarakat Daro Sangisiau, Sulawesi Utara. "Sedangkan Mokodompit adalah marga dari warga masyarakat Mobago, sebuah daerah yang berada di daerah Sulawesi Utara," jelas Masari.

Sekitar pukul 14.00 keduanya pun meninggalkan RS Polri tanpa mendapatkan kepastian identitas Evert. Namun, keduanya mengaku akan terus mencari tahu kebenaran identitas dari korban yang diyakini merupakan saudara satu marganya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com