Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pemudik Dibius

Kompas.com - 15/09/2009, 04:16 WIB

Jakarta, Kompas - Pemudik yang menggunakan sarana angkutan umum diimbau berhati-hati terhadap aksi penipuan dan pembiusan. Senin (14/9) kemarin, tiga pemudik menjadi korban pembiusan. Barang dan uang tunai jutaan rupiah milik ketiganya pun raib.

Ketiga korban pembiusan itu adalah Tuslan (43), Selamet (22), dan Sumadi (30). Mereka tidak tahu harus berbuat apa setelah sadar barang dan uang tabungan yang mereka bawa untuk merayakan Lebaran di kampung lenyap dibawa kabur pembius. Polisi hanya memberi uang sekadar untuk membeli makan.

Ketiga korban yang telantar di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, itu disarankan menunggu petugas Dinas Sosial DKI yang mengurus kepulangan mereka ke Cilacap, Jawa Tengah. Posko dinas sosial di terminal itu yang seharusnya sudah siap melayani para pemudik hingga kemarin belum dibangun.

Selamet menjelaskan, mereka bertiga datang dari Batam. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (13/9) pukul 20.30. Saat menunggu angkutan, mereka ditawari tumpangan oleh empat pria yang mengaku berasal satu daerah dengan ketiganya, yakni Jawa Tengah. Para pelaku menawarkan ongkos transpor mobil hanya Rp 50.000. Tawaran menarik itu tentu saja disambut gembira ketiganya. ”Seorang pelaku mengaku dari Purwokerto, sedangkan seorang lagi mengaku dari Kroya. Mereka tampak sangat ramah dan ingin membantu kami. Tak terlintas dalam benak kami mereka bakal menipu kami,” ucap Selamet.

Saat sampai di kawasan Jalan Fatmawati, kendaraan yang mereka tumpangi berhenti. Beberapa pelaku turun membeli minuman hangat. Semua pria di mobil minum minuman tersebut. Namun, rupanya minuman hangat yang diberikan kepada ketiga pemudik itu telah dicampuri obat bius.

Polisi dan dokter

Hanya beberapa menit setelah meminum minuman hangat itu, ketiganya langsung pingsan. ”Barang-barang kami, seperti telepon genggam, barang-barang elektronik untuk oleh-oleh saudara di kampung, serta uang tunai jutaan rupiah, lenyap,” tutur Selamet.

Saat mendatangi Kepolisian Sektor Metro Cilandak, polisi meminta mereka membuat laporan di Pos Polisi Terminal Lebak Bulus. ”Saya diberi uang Rp 2.000, lalu diminta pergi. Padahal, kami datang tidak untuk mengemis,” ujar Tuslan. Namun, di Rumah Sakit Fatmawati, mereka diberi uang makan Rp 50.000 oleh dokter yang memeriksa.

Saat wartawan datang, ketiga korban baru saja dilayani beberapa petugas di Posko PMI Terminal Lebak Bulus. Saat ditemui itu, kepala mereka masih terasa pening.

Peristiwa pembiusan serupa sebelumnya terjadi pada awal September lalu. Soleh (35) dan Usin (40), tenaga kerja Indonesia yang baru kembali dari Malaysia, juga dibius tiga pria di Bandara Soekarno-Hatta. Kedua korban asal Tegal itu rencananya hendak mudik ke kampung halamannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com