Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh-oleh Haji di Tanah Abang

Kompas.com - 17/10/2009, 06:45 WIB

Oleh M CLARA WRESTI

KOMPAS.com - Menjalankan ibadah haji merupakan kebahagiaan. Kebahagiaan itu akan semakin indah jika dibagikan kepada orang-orang di sekitar agar mereka juga bisa merasakan nikmat dari Allah. Nikmat ini antara lain diungkapkan lewat buah tangan yang dicari dengan sepenuh hati.

Pemberian buah tangan atau oleh-oleh setelah bepergian sudah menjadi tradisi masyarakat. Demikian juga dengan perjalanan menunaikan ibadah haji. Baik yang memberikan oleh-oleh maupun yang menerima oleh-oleh sama bahagianya. Walaupun belum bisa berhaji, mendapatkan oleh-oleh itu rasanya seperti telah mencicipi berkah berhaji itu.

Bagi orang yang berhaji, memberikan oleh-oleh memang membahagiakan. Namun, dana yang dikeluarkan untuk oleh-oleh itu tentu tidak sedikit. Dana yang dibutuhkan tidak hanya untuk membeli oleh-oleh, tetapi juga untuk membayar kelebihan bagasi jika telah melebihi berat yang ditetapkan oleh pihak penerbangan.

Maklumlah, namanya juga berbelanja oleh-oleh, orang kadang lupa memikirkan berat bagasi, yang penting barangnya lucu lalu dibeli. Ketika sampai di penginapan dan harus mengepak oleh-oleh, barulah kepala pening membayangkan harus membawa gembolan yang banyak dan besar dari Tanah Suci ke Tanah Air.

Kerepotan dalam membawa oleh-oleh itu agaknya menjadi peluang bagi pedagang di Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk menyediakan barang-barang khas Arab Saudi. Mulai dari kurma, air zamzam, tasbih, hingga teko tersedia di sana.

Menurut Karmi, salah seorang pedagang oleh-oleh haji di Tanah Abang, pedagang oleh-oleh haji mulai marak sekitar tahun 1996. ”Waktu itu baru sedikit, mungkin baru empat orang. Kalau sekarang, mungkin sudah lebih dari 100 pedagang,” ujar Karmi.

Makin lama pedagang makin banyak karena akhirnya orang akan berhitung untung rugi membeli oleh-oleh di Arab Saudi atau di Indonesia. ”Mending beli di sini, soalnya kalau ada yang kelupaan bisa balik lagi,” ujar Diana, warga Bintaro, yang berbelanja kurma.

Sebagian pembeli memang sering kali tidak cukup hanya sekali datang. Mereka bisa lebih dari dua kali datang. Biasanya mereka datang setelah pulang dari kerja atau saat jam makan siang.

Pilihan harga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com