Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tia Pernah Jadi Finalis Olimpiade Matematika-Fisika

Kompas.com - 12/11/2009, 21:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata, Setianti Dwi Retno (24), alias Tia, gadis model yang menjadi korban pembunuhan di Apartemen Mediterania Garden 2, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin lalu, pernah mengikuti Olimpiade Fisika-Matematika Nasional semasa duduk di kursi SMA. Setidaknya hal inilah yang diungkapkan oleh Yuni Ardian, ibu Tia, Kamis (12/11) malam di kediamannya di Jalan Kahfi, Gang Cereme RT 07/04, Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"(Tia) ikut sampai final seluruh Indonesia," kenang Yuni. Ia sendiri tidak menyangka bahwa anak kedua dari tiga bersaudara itu bakal meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Pengakuan Yuni, ia terakhir kali bertemu dengan mahasiswi tingkat akhir di STAN itu pada hari Minggu malam.

Saat itu, Yuni bersama Tia, kakak sulungnya, dan pacarnya, Sonny, makan malam bersama. "Kami juga masih melakukan kontak sampai Senin jam 11.30. Kakaknya masih SMS-an waktu itu," tambah Yuni.

Namun, ibu tiga anak itu mulai curiga ketika dirinya tidak berhasil menghubunginya sejak Senin malam. Menurutnya, tidak pernah sekalipun ketiga ponsel Tia mati.

Maka pada hari Rabu, Yuni, anak sulungnya, dan juga Sonny berkunjung ke Apartemen Mediterania Garden 2. Mereka pun, dengan bantuan petugas pengamanan, mendobrak apartemen Tia yang terletak di Gedung H lantai 25 kamar nomor 25H.

"Ketika pintu didobrak, saya sempet mau pingsan. Dobrak pintu itu memang inisiatif saya. Tapi saya tidak sempat melihat jenazah dengan jelas, karena begitu melihat, Sonny langsung meminta saya keluar dan jangan menyentuh apa pun," kata Yuni.

Yuni menyakini bahwa Sonny, pria yang telah menjalin kasih dengan Tia selama lima bulan, tidak terlibat dalam pembunuhan dengan kekerasan tersebut. Sehari-hari, Yuni mengenal Sonny sebagai pria yang baik.

Sebelumnya, Tia disebut-sebut bekerja sebagai staf humas di sebuah klub malam di bilangan Hayam Wuruk. Namun, hal ini dibantah oleh Yuni. "Nggak. Nggak benar itu," tegasnya.

Untuk sementara ini, Yuni mengatakan, motif pelaku pembunuhan tersebut adalah materi. Hal ini tercermin dengan raibnya tas, dompet, tiga ponsel, dan empat kartu Anjungan Tunai Mandiri.

Sebelum menutup pintu, Yuni, dengan setengah emosional, meminta polisi segera mengungkap aktor di balik pembunuhan itu, dan menghukumnya seberat-beratnya. "Kalau perlu, biar saya pukul," ketus Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com