Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Juta Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kompas.com - 20/11/2009, 17:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar empat juta anak mati saat berusia empat minggu atau 28 hari setiap tahunnya, lebih dari 200 juta anak di dunia menjadi korban kekerasan seksual, dan 126 juta anak hidup sebagai pekerja keras.

Demikian sebagian fakta kehidupan anak yang dipaparkan Kepala Delegasi Komisi Eropa Julian Wilson dalam acara 20 tahun peringatan Konvensi Hak-hak Anak, Jumat (20/11) di Hotel Le Meredien, Jakarta.

Fakta di atas hanya sebagian kecil dari berbagai bentuk pelanggaran hak asasi anak yang kerap terjadi di belahan dunia. Di Indonesia misalnya, seperti yang disampaikan UNICEF secara tertulis, lebih dari tiga juta anak Indonesia melakukan pekerjaan yang berbahaya, seperti bekerja di jermal, atau pekerjaan keras lainnya.

Selain itu, sekitar 100.000 perempuan dan anak Indonesia diperdagangkan setiap tahunnya. Sebanyak 5.000 anak berada di panti rehabilitasi anak nakal, dan 84 persen dari mereka yang terpidana ditempatkan di penjara dewasa. Ditambah lagi pasca-tsunami Aceh dan Sumatera Utara, sebanyak 2.000 anak menjadi yatim piatu dan menderita secara psikologis.

Data UNICEF yang disebutkan itu hanya merupakan pelanggaran hak anak di bidang perlindungan anak, belum termasuk di bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan dan gizi, serta penanggulangan HIV/AIDS.

Di bidang pendidikan, misalnya, diperkirakan dua juta anak tidak sekolah, dan hanya 30 persen anak usia dini yang mendapatkan akses layanan formal perkembangan anak usia dini.

Untuk bidang kesehatan, data UNICEF menunjukkan, separuh dari kematian bayi terjadi pada minggu pertama kehidupannya, dan angka kematian ibu masih tinggi, yakni 307 ibu per 100.000 ibu.

Tingkat kekurangan gizi mikro, seperti yodium, vitamin A, dan zat besi, masih tinggi. Sebanyak 58 juta penduduk di Indonesia tidak mengonsumsi garam, dan 70 persen perempuan dan anak-anak menderita anemia.

Dalam acara 20 tahun peringatan Konvensi Hak-hak Anak juga diperlihatkan mengenai gambaran kehidupan anak yang tak lepas dari lingungan kotor dan kekerasan. Misalnya gambar seorang anak yang bekerja di jermal. Di tengah laut, mereka bekerja keras layaknya orang dewasa.

Demikian juga dengan kehidupan anak-anak sebagai pengamen atau pedagang asongan. Ada juga gambar seorang anak bernama Tegar yang menjadi korban kekerasan ayahnya sendiri. Untuk diketahui, Tegar nyaris tewas dilindaskan ke kereta oleh ayahnya sendiri di Madiun, Jawa Timur. Akibat perbuatan ayahnya, Tegar kehilangan kaki.

Demikian juga dengan gambaran lingkungan tempat tinggal anak yang tidak sehat dan kotor, seperti rumah-rumah kardus di bantaran kali.

Hari ini, Indonesia, Uni Eropa, dan UNICEF memperingati 20 tahun Konvensi Hak-hak Anak, yang merupakan standar universal untuk perlindungan dan pengembangan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com