Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari: Bertemu Rani di Dalam Kamar Hotel Itu Wajar

Kompas.com - 10/12/2009, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, mengaku tidak memiliki kekhawatiran bertemu dengan istri almarhum Nasrudin Zulkarnaen, Rani Juliani, di dalam kamar Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan. Menurut dia, pertemuan dengan Rani tidak masalah meskipun saat itu dia menjabat sebagai Ketua KPK.

"Saya positive thinking saja. Nerima seperti itu enggak apa-apa," ucap Antasari saat memberikan kesaksian dalam perkara terdakwa Sigid Haryo Wibisono di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2009).

Hal itu dikatakan Antasari ketika ditanya anggota majelis hakim, Hari Sasangka, mengenai kemungkinan tidak takut sebagai ketua KPK terhadap dampak dari pertemuannya dengan seorang wanita di dalam kamar hotel. "Rani kan tidak jelek. Kenapa tidak bertemu di lobi, misalnya?" tanya hakim.

Antasari dalam persidangan mengatakan, pertemuannya dengan caddy golf Rani Juliani hanya untuk membicarakan masalah keanggotaan di Modern Land Golf Tangerang. Pertemuan itu atas permintaan Rani yang saat itu mengaku sebagai marketing Modern Land. Materi pembicaraan dengan Rani dianggapnya penting.

"Tidak ada motif jelek. Pintu kamar saat itu tertutup, tapi tidak terkunci," kata Antasari.

Anggota majelis hakim lain, Albertina Ho, kembali mempertanyakan perihal peristiwa di dalam kamar hotel. "Tapi, tidak ada kan, Pak, orang yang tahu materi pembicaraan di dalam kamar dan tidak ada yang berani kan, Pak, orang buka pintu kamar hotel. Kalaupun mau masuk, ketok pintu dulu," tanya Ho.

Antasari pun kembali mengulang jawabannya.

Dalam kesaksiannya, Antasari membantah keterangan Rani bahwa dia memberikan uang kepada Rani sebelum meninggalkan kamar hotel. Demikian juga dengan pernyataan lain Rani bahwa mereka pernah melakukan pertemuan dua kali.

"Hanya sekali ketemu (dengan Rani)," kata Antasari.

Selain itu, dia mengatakan, saat pertemuan di dalam kamar, Rani tidak membicarakan soal surat keputusan pengangkatan Nasrudin di salah satu BUMN. "Itu tidak ada (pembicaraan SK)," kata Antasari.

Dalam persidangan, Antasari menjelaskan awal perkenalannya dengan Rani dan Nasrudin, serta ancaman-ancaman yang dia terima dan istri terkait pekerjaannya sebagai Ketua KPK.

Selain itu, Antasari menceritakan kronologi sebelum pertemuan di kamar hotel, kronologi di dalam kamar hotel, hingga akhirnya muncul teror lewat pesan singkat (SMS) dan telepon, baik kepadanya maupun istri, dengan tuduhan melakukan perbuatan asusila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com