Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Bukan Hanya Taman Fatahillah

Kompas.com - 19/12/2009, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wisata Kota Tua bisa menjadi pilihan mengisi hari libur. Jumat (18/12/2009), Taman Museum Fatahillah ramai dikunjungi muda-mudi yang ingin berfoto atau sekadar wisata kuliner.

Seniman jalanan, seperti pengamen, topeng monyet, dan atraksi kuda lumping, turut memeriahkan kawasan Taman Fatahillah tersebut. Kemeriahan ditambah dengan deretan sepeda ontel warna-warni yang dapat disewa pengunjung dengan harga Rp 20.000-Rp 30.000 per jam.

Sayangnya, kawasan yang ramai dikunjungi hanya di sekitar Taman Fatahillah, padahal kawasan Wisata Kota Tua masih luas lagi. Masih banyak obyek lain yang menarik, seperti Museum Bahari, Menara Syahbandar, Toko Merah tempat pembantaian keturunan China oleh kolonial Belanda masa lalu, atau Masjid Luar Batang yang terletak di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Menurut seorang warga asli kawasan Kota Tua, Engkong Budi, Masjid Luar Batang yang keramat menyimpan banyak cerita mistis. "Itu keramat. Seharusnya sebelum ke Fatahillah, main-main dulu ke Luar Batang. Itu ada ceritanya. Ziarah ke sana bisa mengabulkan doa, apalagi sembuhin orang sakit," ujarnya.

Engkong Budi yang tinggal di kawasan Kota Tua sejak tahun 1970-an itu mengatakan, banyak perubahan yang terjadi di kawasan ini. "Tiap tahun berubah, Mbak. Dulu jembatan cuma satu. Sekarang ada dua. Miliaran ini (biaya pembangunannya). Ditambah lampu, pasak buminya, itu mahal biayanya," ujar Engkong Budi yang ditemui di sebuah mushala di Kota Tua.

Ia juga menambahkan, pada tahun 1980-an, yang menjadi idola wisatawan adalah Jembatan Intan yang letaknya agak jauh dari Museum Fatahillah. "Jembatan Intan yang merah itu, dulu banyak yang ke sana, untuk foto-foto. Melukis juga banyak," katanya.

Obyek wisata Kota Tua tak hanya Taman Fatahillah dan museum-museum di sekitarnya. Masih ada obyek wisata di kawasan Pasar Ikan yang kurang terjamah. Padahal, letaknya tak begitu jauh dari Stasiun Jakarta Kota, bisa ditempuh dengan ojek sepeda, ojek motor, atau satu kali naik angkot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com