Spanduk Tanda Tangan 10 Meter Dukung Gus Dur Pahlawan

CIREBON, KOMPAS.com — Ribuan warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dari berbagai kalangan, Sabtu (9/1/2010) sore tadi, mengikuti doa bersama untuk almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Terminal Losari, Kabupaten Cirebon.

Doa bersama untuk Gus Dur itu berlangsung dari pukul 14.00 hingga pukul 16.00, dihadiri Bupati Cirebon Dedi Supardi, serta para ulama sekaligus pengasuh sejumlah pondok pesantren terkemuka di Kabupaten Cirebon, seperti KH Munawir, KH Tohir, KH Masduki, dan KH Ahmad Lutfi.

Hadir juga beberapa tokoh legislatif tingkat provinsi dan pusat, seperti Ketua DPRD Jabar Irvan dan anggotanya Qomarudin Taher, serta Qomar dari DPR RI.

Selain menggelar doa bersama, kegiatan ini juga diselingi pemaparan testimoni Gus Dur oleh tokoh ulama dan sejumlah pejabat, beberapa tokoh masyarakat, bahkan dari komunitas Tionghoa Cirebon.

Dalam testimoni yang dibacakan, seluruhnya menyatakan permintaan kepada pemerintah untuk menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. "Dengan kepemimpinan Gus Dur, kami bisa mengekspresikan kebudayaan kami yang telah terpenjara selama 30 tahun lebih," kata Tja Kim Koen, tokoh Tionghoa Cirebon dalam testimoninya.

Berdasarkan pantauan, seusai menggelar doa bersama dan pemaparan testimoni, para jemaah membubuhkan tanda tangan di atas kain sepanjang 10 meter sebagai bentuk dukungan untuk Gus Dur agar dia dijadikan sebagai Pahlawan Nasional.

Kegiatan yang digagas oleh Cirebon ini terpaksa dibuka tanpa kehadiran Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang kebetulan ada peresmian pergantian STAIN Cirebon menjadi IAIN Syekh Nurjati. Meski akhirnya Gubernur hadir beberapa menit sebelum acara doa bersama usai.