Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babeh (1): Paedofil, Homoseks, dan Nekrofilia

Kompas.com - 15/01/2010, 07:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka pembunuhan beberapa bocah dengan cara dimutilasi, Baikuni (48) alias Babeh, dapat disimpulkan bahwa tersangka mengalami tiga penyimpangan, yaitu paedofil, homoseks, dan nekrofilia.

Demikian diungkapkan psikolog Universitas Indonesia, Prof Sarlito Wirawan Sarwono, seusai memeriksa kondisi kejiwaan tersangka di Polda Metro Jaya, Kamis (14/1/2010). Pemeriksaan dilakukan dalam rangka penyelidikan oleh kepolisian.

Sarlito menjelaskan, tersangka indikasinya adalah seorang homoseks. Ia tidak bisa terangsang dengan lawan jenis. Hal itu dapat diketahui berdasarkan pengakuannya yang tidak bisa ereksi selama menikah dengan istrinya yang telah meninggal. "Babeh ini homoseks bawaan, bukan jadi-jadian. Dia hanya bisa terangsang pada sesama jenis. Dengan lain jenis, dia tidak bisa," ucapnya.

Babeh, kata Sarlito, memiliki indikasi lain, yaitu seorang paedofil. Dari pengakuannya, Babeh selalu melakukan hubungan dengan pria di bawah umur 12 tahun. Bahkan, Babeh mengaku telah membunuh tujuh bocah yang menolak diajaknya berhubungan. Setelah tewas, mereka lalu disodomi.

"Dia tidak masturbasi, dia tidak mimpi basah. Hubungan hanya melalui hubungan badan kepada anak laki-laki di bawah 12 tahun. Yang dijadikan korban adalah anak yang bukan peliharaannya, kecuali Ardiyansyah yang sudah dipelihara enam bulan," papar Sarlito.

Indikasi lain, lanjutnya, Babeh juga mengidap nekrofilia atau penyuka hubungan dengan mayat. "Dia penggemar seks dengan mayat. Walaupun ini bukan bawaan, tapi terpaksalah melakukan setelah ada perlawanan (korban) lalu dibunuh," ucapnya.

Sarlito menambahkan, pedagang asongan itu melakukan pola kejahatan dengan teratur dan tidak pernah berubah atau kompulsif. Hal itu terlihat dari caranya membunuh, yakni dengan cara menjerat leher korban memakai tali lalu menyodomi, memotong tubuh korban, memasukkan mayat ke dalam kardus, dan membuangnya ke tempat ramai.

Kenapa korbannya dibuang ke tempat ramai? Babeh bilang supaya bisa dikuburkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com