Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBPOM Bandar Lampung Awasi Produk China

Kompas.com - 18/01/2010, 20:07 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung meningkatkan pengawasan terhadap berbagai produk makanan, kosmetik, dan obat impor asal China yang masuk ke Indonesia. Peningkatan pengawasan dilakukan menyusul diterapkannya perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan China.

Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung, Hartadi, Senin (18/1/2010) mengatakan, BBPOM Bandar Lampung melakukan peningkatan pengawasan dengan cara mengambil sampel atau contoh produk, mendatangi langsung sarana distributor atau pengecer, serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

"Hal itu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari produk-produk makanan dan kosmetik asal China yang tidak terdaftar dan terjamin keamanannya," ujar Hartadi.

Untuk pengambilan sampel produk, BBPOM terus melakukan pengambilan sampel dan mengujinya di laboratorium BBPOM setiap bulan. Hal itu karena berdasarkan temuan BBPOM Bandar Lampung pada 2009, masih ditemukan makanan, kosmetik, ataupun obat tradisio nal asal China yang dilarang peredarannya di Indonesia, tidak terdaftar, atau mengandung bahan berbahaya.

Hartadi menyebutkan, kandungan bahan berbahaya di antaranya seperti melamin pada susu formula dan formalin pada permen susu merk Rabbit. Selain itu, ada beberapa obat tradisional dan kosmetika yang ditengarai asal China yang tidak terdaftar di BBPOM.

Sementara, dari sisi pengawasan perdagangan, BBPOM akan memperketat pengawasan dan pemeriksaan terhadap legalitas produk. Untuk itu BBPOM akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan razia pada sarana distribusi dan ritel produk secara rutin.

Untuk perlindungan konsumen, BBPOM Bandar Lampung menghimbau masyarakat mengenai pentingnya menggunakan produk makanan ataupun kosmetik yang sudah terdaftar. Untuk produk luar negeri, pada kemasan akan ada logo ML dan logo MD untuk untuk produk produksi dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com