Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ardiansyah Maafkan Babeh, Minta Dihukum Mati

Kompas.com - 19/01/2010, 19:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sulit bagi orangtua mana pun untuk memaafkan orang yang telah membunuh anaknya. Namun, hal demikian tampaknya tidak berlaku bagi Nur Hamidah, ibu dari Ardiansyah (9), bocah yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi oleh Baikuni alias Babeh (48).

Perempuan asal Sumatera Utara itu mengaku memaafkan Babeh lantaran pria tak beristri itu sudah dianggapnya seperti orangtuanya sendiri. Ia mengatakan tidak membenci ataupun dendam kepada pribadi Babeh, tetapi pada perbuatannya. "Saya enggak dendam sama dia. Secara pribadi saya enggak benci. Yang saya benci itu perbuatannya dia," kata Nur Hamidah kepada Kompas.com, di rumah kontrakannya, Gang Ketut, Tipar Cakung, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2010).

Perilaku menyimpang Babeh ini tak diketahui Hamidah sebelumnya. Ia mengaku mengenal Babeh sebagai sosok baik hati yang sudah ikut membantunya mengasuh Ardiansyah ketika itu. Meski tidak dendam kepada Babeh, Nur Hamidah tetap menginginkan hukum tetap ditegakkan dalam kasus ini. Hukuman seberat-beratnya diharapkan menjadi ganjaran bagi perbuatan bejat dan keji Babeh. "Kalau bisa dihukum mati saja," tegasnya.

Jenazah Ardiansyah pun telah dimakamkan di TPU Kresek, Tipar Cakung, Jaktim, siang tadi. Pihak keluarga dan belasan anak-anak yang pernah menjadi teman Ardiansyah saat mengamen pun terlihat hadir dalam pemakaman tersebut.

Seperti diwartakan, Ardiansyah merupakan salah satu bocah yang menjadi korban kekejian Babeh. Ardiansyah dicekik hingga tewas setelah menolak diajak berhubungan badan dengannya. Jenazah Ardiansyah pun sempat disodomi oleh Babeh sebelum akhirnya dimutilasi dan dibuang di dua tempat berbeda. Kasus Ardiansyah ini pun akhirnya mengungkap perbuatan-perbuatan serupa yang dilakukan Babeh sebelumnya. Dari hasil pengusutan polisi, setidaknya terungkap Babeh telah membunuh sekitar delapan anak jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com