Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Andreas Akan Tetap Mengamen

Kompas.com - 21/01/2010, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tangan Andreas (10) asyik memetik dawai okulele, Kamis (21/1/2010) pagi. Dia asyik duduk di salah satu sudut di perempatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan. Sambil menunduk menatap dawai okulele, dimainkannya nada-nada yang tak jelas entah lagu apa judulnya.

Andreas tak sendiri. Di sekitar perempatan itu juga mondar-mandir sejumlah anak jalanan lainnya, yang berumur antara 6 dan 15 tahun. Entah dari mana mereka berasal, yang jelas setiap hari mereka berada di kawasan tersebut.

Selain di perempatan RSUP Fatmawati, anak jalanan di Jakarta Selatan juga bisa dijumpai mulai dari Pasar Minggu hingga Blok M. Setiap hari anak-anak jalanan itu sibuk dengan dunianya sendiri, yang kadang tanpa memedulikan kondisi kesehatan, keamanan, dan masa depan mereka.

Mereka juga cuek dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hari ini akan melakukan pendataan keberadaan mereka, termasuk untuk memeriksa apakah mereka telah menjadi korban sodomi dan mengidap HIV/AIDS. Langkah ini diambil Pemprov DKI terkait terbongkarnya kasus sodomi dan mutilasi yang dilakukan Baekuni alias Babeh yang ternyata memakan banyak korban jiwa anak-anak jalanan.

"Buat apa?" jawab Andreas ketika kepadanya ditanyakan apakah sudah tahu dengan rencana razia tersebut. Andreas biasa ngamen sepulang sekolah bersama Neneng (8), temannya.

Andreas mengaku hari ini akan tetap mengamen, karena dari mengamen dia bisa mendapatkan sedikit uang. Sementara anak jalanan yang lain juga mengaku belum mengetahui rencana "razia dubur " yang sedianya digelar hari ini secara bersamaan oleh Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Mereka menggeleng dan kemudian menaruh atensi untuk mendengarkan razia pemeriksaan apa yang rencananya akan digelar.

Meski mengaku tidak mengetahui rencana razia, Andreas mengaku masih mengikuti tindak lanjut kasus Babeh dari televisi. Dia mengetahui korban Babeh sudah sampai tujuh orang dan bisa saja bertambah.

"Kan udah ketangkep Mbak, pelakunya. Terus sekarang nyari apa?" tanyanya lagi.

Bagaimana jika nanti benar-benar ada razia anak jalanan? "Kalau ada, ya lari aja. Sembunyi-sembunyi," ujar anak yatim ini.

Sementara itu Hendrik (6), anak jalanan di kawasan Terminal Pasar Minggu, juga mengaku tak mengetahui rencana razia anak jalanan hari ini. Namun dia mengaku khawatir untuk turun ke jalan.

"Enggak tahu deh, tanya ibu dulu," ujar anak lelaki yang tinggal di kawasan Pasar Rebo ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com